SPMB, ato apa lah itu…

SPMB ato kini SNM-PTN ato apalah itu yang merupakan suatu ujian penjaringan mahasiswa baru, yang kini sedang dirasakan teman2 dan adik kelas saya, pernah saya rasakan juga sebelumnya…^^

Berbagai warna turut meramaikan gambaran perjuangan itu , dimulai dari bimbel intensif ( mksh bgt bwt mas hermawan , mas kis , dan mas2 serta mba2 yg sering sy repotkan di Neutron bdg ), meng-“khatam”-kan 1001 soal & pembahasan SPMB Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan buku2 latihan SPMB beberapa taun ke blakang dlm wktu 1 bulan, “gambling” ikut program ujian hingga akhirnya milih IPC, bingung milih jurusan hingga H min 1 hari ( yg akhirnya mutusin FK UNPAD [260143], Teknik Mesin ITB [251241], Ilmu Pemerintahan UNPAD [lupa…]), prosesi pengembalian formulir & pengecekan ruangan, tegang dan cukup dipusingkannya oleh soal2 SPMB pas hari H, sampe lega dan harap2 cemas gara2 SPMB dah selesai dan tinggal menunggu hasil….

Ada satu cerita menarik pas hari H pelaksanaan SPMB di hari kedua , bwt tmn2 yg pernah merasakan SPMB, mungkin tau dengan tipe soal sebab-akibat, nah ketika sedang dipusingkannya oleh soal2 Fisika, salah satu peserta ujian ada yg bertanya kpd pengawas sperti ini “ Maaf Bu, pada no sekian (lupa sy no brp..) disoalnya tdk tertera pilihan jawabannya, gmana bu?”, pas sy liat soal tsbt, trnyata soal itu merupakan tipe sebab-akibat, dan lucunya lagi, Bapak & Ibu pengawas itu menjawab seperti ini “ Oh iya anak2, trnyata beberapa soal emang gk ada pilihan jawabannya, dikosongkan saja jangan diisi, mungkin nanti dianulir…”, lucu memang tapi itu benar2 terjadi…!!! Saya dan anak2 lain yg tau tg hal ini pun tak ada yg berkomentar karena kami benar2 sedang dipusingkan oleh soal dan memilih untuk lebih fokus mengerjakan soal..

Setelah ditelusuri…., trnyata saya yg pada saat itu ujian di Gedung Teknik Sipil ITB diawasi oleh petugas dari bagian Tata Usaha ITB, yg mungkin kduanya blm smpat merasakan SPMB. Seharusnya.., siapapun itu pengawasnya, tetap diberikan pmahaman & pngetahuan tg SPMB agar memberikan pnjelasan yg akurat juga..^^

Hal lain yg menarik di SPMB ialah pasca SPMB, ketika ramai pembahasan soal dimana2 , anak2 “bermental juara” langsung menyamakan jwaban mreka dngn pembahasan yg ada, dan ada juga anak2 beridealisme tinggi yg tdk akan menyamakan jwaban, mereka langsung menunggu pengumuman. Sempat saya pnya idealisme sperti itu, tapi cuma bertahan 1 minggu, krena pada saat itu anak2 ramai membicarakan passing grade masing2, akhirnya tak tanggung2 beberapa pmbahasan sy jabanin ( Koran pikiran rakyat [Ganesha Operation], SSC, Nurul Fikri , IZI , & Neutron) , dan cukup menohok ktika sya tau dari 5 soal Fisika yg sya jwb , 2 diantaranya salah… ( jadi inget anak T. Mesin ITB yg nilai Fisika SPMB nya -7…, ^^ ), tapi untunglah nilai matematika dasar dan kimianya ckup menjulang saat itu, sehingga overall passing grade sy lumayan bagus..^^

Yang mnarik di pmbahasan ialah terkadang untuk beberapa soal,terutama Bhs Indonesia tiap tempat les pnya jwaban dan pmbhasan yg berbeda, sehingga passing grade pun tak sama di masing2 tempat, karena memang jawabn resmi dari panitia SPMB tdak pernah diumumkan…

Disinilah.., ketika perkiraan passing grade sudah kita ktahui…, rasa optimis ato pesimis muncul…, urgensi tawakal benar2 diperlukan , pada kondisi ini biasanya iman seseorang berada pada posisi yg tinggi…^^ , kedekatan pada-Nya benar2 dirasakan…, urgensi do’a benar2 dioptimalkan, Dalam Alquran diisyaratkan bahwa terkabulnya doa terkait dengan kesungguhan Muslim dalam berdoa. Dan tidak terkabulnya doa, boleh jadi karena yang bermohon kepada Allah belum dinilai benar-benar berdoa. Firman Allah SWT,

''Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.'' (QS 40:60)

Pengabulan doa oleh Allah terkait dengan iman dan pengakuan seseorang atas keesaan-Nya. Ini harus disertai dengan keyakinan bahwa Allah akan memilih yang terbaik untuk dirinya. Allah berfirman,

''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.'

' (QS 2:186).

Allah tidak menyia-nyiakan doa hamba-Nya, tetapi boleh jadi Dia memperlakukannya seperti seorang ayah kepada anaknya. Sekali memberi sesuai permintaannya, dan kali lain diberinya yang lain. Tetapi, tidak jarang Allah menolak permintaan hamba-Nya dan memberi sesuatu yang lebih baik pada masa mendatang. Kalau tidak di dunia, maka di akhirat kelak.

Muslim tidak boleh beranggapan doa yang tidak dikabulkan sebagai kemurkaan Allah, tetapi keagungan rububiyah-Nya. Dia tidak hanya ingin membuat manusia rela, tetapi menghendaki yang lebih baik baginya. Ketulusan, prasangka baik, percaya penuh kepada Allah, dan kebenaran janji-janji-Nya, merupakan kunci dikabulkannya doa. Jangankan Muslim yang tulus, setan pun dikabulkan Allah doanya ketika memohon dipanjangkan usia hingga hari kebangkitan….^^

Hal yg diceritakan diatas sedikit dari pengalaman SPMB yg saya rasakan, untuk berbagi dengan teman2 dan adik2 ku…, smoga bermanfaat….^^

Tiap orang punya pengalamn dan cerita sendiri tg SPMB, bagaimana dengan anda???

SPMB memang bukan segalanya, tetapi segalanya bisa berawal dari SPMB... =)

0 komentar: