Raketkeun duduluran.., silih rojong sauyunan….

Tim kesehatan desa Cisondari-Ciwidey..

“Raketkeun duduluran.., silih rojong sauyunan….”, kalimat berbahasa sunda yg artinya “ Pererat silaturahim…, saling bantu sesama…”, menghiasi baju panitia pengabdian kepada masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bandung Raya di 12 desa di kawasan Soreang-Ciwidey ini, kegiatan yg bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan “Posko Jenggala” ini membawa cerita yg cukup menarik bagi saya dan 12 anak FK lainnya…
Berawal dari sebuah rapat PKM BEM UNPAD, sy mendapat kabar bahwa BEM Bandung Raya akan mengadakan bentuk kegiatan bina desa di Soreang selama 1 minggu, dan ada bentuk Balai Pengobatannya, sluruh mahasiswa yg berminat boleh ikut kesana, walaupun tidak full seminggu.., begitu katanya…
Saya sangat antusias mendengarnya, mngapa demikian?? Karena sya melihat peluang disana, peluang untuk bisa berkontribusi memberikan manfaat kepada masyarakat, peluang ibadah, peluang aktualisasi diri & lembaga, peluang untuk membawa anak2 FK agar bisa melihat dunia luar, setelah saya bawa anak2 FK ke tataran UNPAD, ini peluang bagi saya untuk bawa mereka ke tataran Bandung Raya, untuk bisa bersosialisasi dan membuat koneksi disana, mempelajari pola pikir dan pola kerja orang lain, peluang untuk memantapkan skill di bidang kesehatan, dan peluang untuk mengubah paradigma mahasiswa fakultas & universitas lain tentang FK yg terkesan ekslusif dsb….
Dengan system Open Recruitment tertutup (sya kabari langsung ke personal dari beberapa kelompok yg berbeda, bukan ke forum angkatan, atau bukan dengan mengisi form OR yg diedarkan) akhirnya didapatlah 13 orang yg siap diberangkatkan kesana…(sy lakukan system OR sperti itu dngan alasan yg bnar2 diperhitungkan tentunya…, terlalu panjang jika harus diceritakan….), kita memilih jadwal hari selasa untuk membantu dsana….(secara kita kan libur hari selasa, kamis, sabtu, minggu…^^), ditambah untuk hari rabunya tidak ada “learning issue” yg harus dikerjakan…
Karena konsep bidang kesehatan yg masih blum jelas pada saat itu, sy diminta untuk datang di briefing BEM Bandung Raya…, setelah mengikuti Executive Board Meeting II Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia di UNJANI, sy sempatkan untuk menghadiri briefing trsebut, namun alhasil datang ksana bersamaan dgn injury time ke shalat maghrib, tapi untunglah briefing blm selesai dan dilanjutkan ba’da maghrib…, briefing dimulai kembali.., dan sampai pertengahan briefing sy mrasa smuany blm jelas, pembahasannya loncat2, dan untuk bidang kesehatannya sgt sdikit skali dibahasnya.., cukup kecewa jadinya…, bukannya mempermudah malah jadinya membingungkan bwt sya, ditambah pewacanaan mahasiswa yg tdk bisa ikut minimal 3 hari, gk perlu berangkat kesana sama sekali katanya…, karena kita harus kembali ke komitmen awal,gitu…, cukup menohok hati mendengarnya, masalahnya untuk anak2 FK kita cuma bisa 1 hari 1 malam…, gk mungkin sya membunuh harapan teman2 dengan membatalkan mengirimkan mereka kesana…., tapi untunglah…, setelah berdiskusi dg PJ bidang kesehatan, dan institusi lain yg bergerak di bidang kesehatan…, konsepnya mulai agak jelas…., dan masalah2 tadi bisa sedikit diakali…
Tiba hari senin, sy transfer smua yg sy dpt di briefing dan apa yg diperlukan di lapangan, akhirnya tanpa pembekalan materi sebelumnya, sorenya (maghrib tepatnya…, kita berangkat ke desa Cisondari-Ciwidey…, maaf ya karena sy dateng paling telat…^^ ), dengan nyewa angkot dari uang pribadi, tdk menyurutkan semangat kita untuk berangkat kesana…, dan akhirnya pembekalan materi tg anamnesis, Blood Pressure, dan Blood Grouping dilakukan di angkot…, perjalanan terasa sgt panjang, ditambah supir angkotnya dan kita semua gk ada yg tahu tempatnya….,akhirnya peng-guide-an dilakukan lwt tlpon, untunglah.., walaupun nympenya lumayan malem, dan angkotnya minta ongkos lebih, kita tiba juga disana…
Tibanya kita dsana bersamaan dengan waktu evaluasi hri prtama skaligus briefing bwt bsknya…, tempatnya ada di villa yg cukup jauh dari desa tersebut, jalanan menuju kesana sangat gelap dan sepi, karena transportasi terbatas, hanya 2 orang lah yg bisa ikut ksana, akhirnya sy dan arya yg pergi ksana…,itupun satu motor dempet tiga…,sementara yg lain sy minta untuk makan,shalat, istirahat, dan persiapin bwt bsk…,setibanya dsana, selain krena faktor perut yg lapar, capek krena baru bgt nyampe (bayangin perjalanan jatinangor-ciwidey), ditambah banyak orang2 baru yg sy blm kenal (baik itu sikap, karakter, dan pola pikirnya..), ditambah dengan konsep yg dari awal sy emang gk ngerti.., disana kita cuma jadi pendengar yg baik, bahan perhatian, dan bengong…, yg sya paling inget ialah anak2 FK yg dateng ksana tuh cuma sbagai tim pembantu, bukan panitia…
Setelah briefing bersama orang dari posko jenggala [bang andi dkk + tim dokter juga...(sebuah pukulan besar bagi saya ketika tahu dokternya berasal dari UKI dan YARSI di Jakarta, padahal ini kegiatan BEM Bandung Raya.., dan disana ada beberapa Fakultas Kedokteran, salah satunya paling favorit di Jawa Barat…, tapi knapa dokternya harus dari Jakarta gk dari Bandung??satu gambaran yg mencerminkan ketidakidealan koordinasi dan kerjasama…, atau dari FK nya sendiri yg nyari nya gk optimal??? sangat disayangkan lah…, semoga jadi pelajaran berharga bwt kedepannya…)], briefing untuk teknis keesokan harinya dilakukan di base camp cowok…, hasil briefing nya beda jauh dengan yg pas dibicarakan di awal, tapi wajar lah.., karena memang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.., disaat briefing kali ini, giliran sya dan arya yg makan…^^, secara over all gk ada masalah lah di briefingnya..,anak2 dah mulai ‘merasakan’ atmosfer dsana…, mulai dari sikap, karakter, dan pola pikir anak2 lain diluar FK…, he…, itu yg penting!!!
Besok paginya.., perjuangan dimulai…, mulai dari berjuang untuk bangun pagi…, nyari WC/kamar mandi untuk bersih2 badan (walaupun itu gk mandi..), buang air dsb…, mulai dari rumah warga yg menyediakan makanan, masjid, sampai WC2 di pinggir jalan penuh.., karena emang gk ada air di base camp cowok…, setelah makan, persiapan tempat dimulai…, sya kira tempat udah disiapin berapa persen lah, atau paling tdak sudah pernah dilihat dalemnya sperti apa…, tapi sgat jauh diluar dugaan…, acara balai pengobatan jam 9 (walaupun diumumin di masjid jam 8) , kita baru pertama kali buka ruangan itu jam 07.30.., kotor bgt…, bingung mau di set kayak apa…, tapi untunglah ada warga yg membantu mempermudah pekerjaan…
Karena koordinasinya yg bener2 kurang baik, wajar lah klo sempet ada masalah antara panitia dan wrga itu sendiri… (sampe ada yg marah2 segala lagi…, padahal dah termasuk klompok lansia.., dah ditanganin warga juga tetep aja marah2…, bekas preman kali…^^), tapi biarkanlah.., itu mah urusan panitia…, kan kita mah tim pembantu…, he…^^


Pemeriksaan blood pressure, salah satu hal yg saya dan tmn2 FK lainnya kerjakan..

Anak2 FK dibagi 2 kelompok, kita benar2 diperbantukan di bidang kesehatan, sebagai petugas paramedic, baik itu yg membantu pemeriksaan Blood Pressure & Vital sign, Translator dalam anamnesis + skaligus assisten dokter lah.., sebagai apoteker juga dsb…, tiap klompok 6 orang anak FK,smentara pasiennya kurang lebih 600 orang, jadi tiap orang anak FK megang kurang lebih 100 orang warga, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, anamnesis, apoteker dsb…, dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore…, jadi tidak berlebihan lah klo mereka bilang capek…, bilang puas dsb…, karena memang banyak sekali pasiennya…, masing2 dari kita pasti dapet sesuatu lah disana…(selain kaos panitia tentunya…^^)


Suasana di bagian registrasi dan tempat tunggu..

Kecapean karena terlalu banyak pasien yg datang..

Saya pribadi banyak belajar disana…, mulai dari cara dokter anamnesis, pemeriksaan, dan nulis resep, sampai akhirnya tahu secara general penyakit2 balai pengobatan + obatnya…, seperti mialgia, ISPA, Cefalgia, Gastritis, Utricaria, hipertensi dsb…, karena memang klo balai pengobatan pemeriksaan tdk terlalu detail, dan diagnosis diambil dari keluhan2 utama saja…, wajar lah seperti itu karena pasiennya banyak sementara dokternya cuman 4…


Kondisi ruangan balai pengobatan…


dr.Rizal, dokter paling senior di ruangan itu.., cepat dalam menangani pasien menjadi cirinya…


Saya pun belajar tentang cinta disana…., kebetulan sy mendapat pasien seorang ibu hamil, usia gestasi 32 minggu atau 8 bulan…, beliau pingsan waktu dbwa kedalam…, ibu yg datang karena sebelumnya sering merasa pusing ini pingsan ketika menunggu antrean, mungkin karena panas matahari, kebiasaan di kebun yg sendirian (bingung ketika melihat banyak orang ktika mengantri), Hipoglikemia (ini factor utama yg bwt si ibu pingsan…,karena memang belum makan dulu sebelumnya…), ditambah kondisi nya yg lemah karena hamil, ditambah lagi pusing yg memang jadi keluhan utama dia datang kesana …, ketika pingsan denyut nadi awalnya lemah, tapi frekuensi nya tinggi, tekanan darahnya rendah, dan hampir tidak sadar…, Ibu Nur namanya.., melibatkan banyak elemen dlm menangani itu, mulai dari dokter, bidan, sy slaku mahasiswa kdokteran, kluarga, dan warga…
Lalu dimana blajar tg cinta nya??? Ketika kejadian itu, ada seorang nenek tua yg sgt begitu khawatir pada keadaan ibu nur tadi, menangis, cemas, marah, dan memberi pelukan yg hangat pada nya.., ternyata beliau adalah ibunya…, luar biasa, sya yg memang bertugas untuk memantau kondisi ibu nur, merinding ngeliatnya, begitu besar kekhawatiran & cinta orang tua pada anaknya walaupun sudah setua itu…,cinta ibu memang sepanjang masa.., selain itu, untuk mengatasi hipoglikeminya, sengaja kami sediakan air teh manis untuk meningkatkan kadar glukosa tubuhnya…, awalnya ibu nur gk mau minum…, tapi lagi2 karena cinta…, ketika kami berkata “ayo bu…, diminum demi anak yg dikandungnya…,kasian…”, walaupun sdikit tidak sadar dan kondisi tubuhnya yg ‘gk enak’, beliau akhirnya mau meminum air teh manis itu…, dan itu yg membuat kondisinya lebih baik…, tidak sampai disitu…, masih ada episode cinta yg lainnya…, suaminya yg sedang bekerja di kebun bergegas datang ke tempat itu, untuk menjadi sandaran bagi ibu nur tersebut.., karena pda saat itu, tmpat tidur hanya ada satu.., dan itu pun sedang dipakai seorang kakek yg pingsan karena tekanan darahnya terlalu tinggi…(sampai harus dikasih obat Nefedipine secara sub lingual juga…), otomatis dada suaminya yg bidang..(lebay pisan…) jadi tempat bersandar dan merebahkan tubuh si ibu nur tadi.., dengan belaian sang suami, semangat dari ibunya, kasih sayangnya terhadap janin yg dikandungnya, dan ditambah penanganan dari tim medis…, membuat progress kesadaran lebih baik…, pulse & blood pressure nya jadi normal, bisa membuka matanya (dlm kondisi sadar), dsb…, ternyata CURE & CARE harus diterapkan secara proporsional emang… =), cinta ibu terhadap anaknya, cinta suami terhadap istrinya, dan cinta pada janin yg dikandungnya menjadi semngt menuju kondisi yg lebih baik.., hal yg menarik lainnya pda kejadian ini ialah ketika bidan melakukan pemeriksaan Leopold di depan sya ketika si ibu tadi udah sadar …,pas bgt dengan materi kuliah saat itu tg reproductive system, dan itu pun pernah sya lakukan di skill’s lab..,dan kali ini langsung nyata depan saya…, gk pake mannequin lagi…!!! Cuma waktu pemeriksaan Leopold 4, sy pura2 gk liat…, abisnya daerah simpisis pubis kan sensitive…, tar orang lain yg gak ngerti mikir macem2 lagi…, gk cuma Leopold saja…, pmeriksaan Fetal Heart Rate juga dilakukan, (pas bgt deh ma materi kuliah sekarang, jadi inget dulu waktu da balai pengobatan di Subang…, sya juga dapet pasien dengan kasus yg sama dengan materi kuliah pada saat itu.., hernia nucleus pulposus…), ktika bidan memeriksa denyut jantung bayi, dokter memeriksa nadi ibu.., dan saya menunjukan jam tangan pada mereka…, sebuah kerja sama yg baik bukan…, he… =)
Agak sedikit lucu pada saat itu.., karena masih ada sebagian warga yg masih percaya tg hal2 berbau mistis…, kata mereka si ibu Nur itu kesambet…, alias diganggu makhluk halus…, he… ^^



Ibu Nur.., usia kehamilan 8 bulan.., yg pingsan karena hipoglikemi…

Selain belajar tentang cinta, saya pun belajar tentang tanggung jawab.., tanggung jawab seorang ketua RW yg peduli kepada warganya…, ketua RW itu meminta kami untuk mendatangi rumah warganya yg karena kondisi penyakitnya membuat dia tidak bisa datang ke tempat balai pengobatan, akhirnya kami lah yg menganamnesis dan mengisi kertas status pasien dengan datang kesana.., sya dan teman saya akhirnya dibonceng dempet 3 dengan motor tua pak RW tadi.., luar biasa….
Sampai lah kami di rumah yg sederhana, ketika kami membuka pintu rumah…, bau tak sedap tercium dari dalam…, kami pun masuk ke dalam dan langsung menemui pasien yg dituju…, seorang nenek tua berusia 80 tahun keatas…, dilihat dari kondisi fisik nya.., saya sudah bisa mendiagnosis klo beliau terkena stroke…, untuk meyakinkan, sy coba tes kemampuan motoriknya…, kedua kakinya sudah lumpuh..,masih bisa duduk, tangan kanan nya masih bisa digerakan, dan tangan kiri serta anggota badan bagian kirinya sudah lumpuh, ketika duduk beliau jatuh ketika tangan kiri yg menumpunya diangkat keatas…, tekanan darahnya pun tinggi…, diatas 200.., kondisi fisik nya pun memang sudah tidak baik.., tidak bisa mendengar.., bicaranya sudah tidak jelas…, penglihatannya agak kabur…, tapi kesadarannya masih baik…, beliau masih mengenali anggota kluarganya, semua hal, baik itu buang air kecil atau besar dilakukan di tempat.., itu yg membuat seisi rumah bau.., apalagi beliau ditempatkan di tengah2 rumah.., di dpn tmpat tidurnya dibuatkan celah2 kayu untuk membuang kotorannya…, miris memang, tapi itu nyata…
Sedikit bingung saya melihat kondisi itu.., karena kondisi itu bukan untuk skala Balai Pengobatan.., kami hanya bisa memberikan obat atas gejala superficialnya saja.., semoga Allah berikan kesabaran pada keluarganya… (karena sangat terlihat klo kluarganya sangat mencintai nenek tersebut…), dan semoga Allah berikan kemudahan, dan berikan yg terbaik untuk nenek tersebut…, jadi sedih saya melihat kondisi ini.., karena mengingatkan saya pada kondisi kakek & nenek saya sebelum meninggal pada saat itu…
Ketika hendak pamit, merinding saya ketika keluarga nenek tersebut berkata dengan tulus “ Makasih ya dok….”, saya, seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester 3, dengan baju lapangan (baju DKM pas SMA) ditambah dengan membawa spigmomanometer & stetoskop dikira seorang dokter…^^, terbakar semangat saya untuk kuliah dengan sungguh2 sebagai bekal untuk mengabdi sesuai hakikatnya kelak di masa yg akan datang….
Tidak sampai disitu…, pak RW tadi pun meminta sya untuk datang ke rumah warganya yg lain.., katanya dia gk mau ke tempat balai pengobatan karena malu akan kondisi penyakitnya.., dan lagi2.., hal berbau mistis masih mereka percayai.., katanya kejadian ini, dengan pembengkakan pada kaki, didapat setelah orang itu pulang dari Makkah.., dan sudah 2 bulan gk sembuh2…
Akhirnya kami pun mendatangi rumah itu.., di bayangan saya kondisi pasien nya mungkin semacam kaki gajah atau apa.., tapi setelah saya lihat kondisinya langsung…, ternyata hanya varises saja pada pembuluh darah kakinya…, akhirnya sya minta ibu tersebut untuk datang langsung ke tempat balai pengobatan karena beliau masih mampu untuk itu…, lagi2 kami hanya bisa mengobati gejala nya saja, seperti sakit dsb.., karena untuk varises pengobatan harus dilakukan dengan pembedahan, dan itu harus dilakukan oleh dokter bedah tentunya..
Dengan motornya yg tua itu.., pak RW tadi mengantarkan kami ke tempat balai pengobatan.., mengambil resep obat, dan mengantarkan obat tadi ke warganya tersebut…, so sweet ya… ^^
Saya pun belajar tentang komitmen dsana…, dari seorang anak ITB, calon presiden KM ITB yg kalah di PEMIRA kemarin.., walaupun terkadang suka lebay dalam menyikapi tg hal itu, tapi itu membuat saya sadar tentang pentingnya arti sebuah komitmen…
Masalah komitmen juga yg akhirnya membuat kita lama untuk pulang…, he…^^, akhirnya setelah pergolakan pemikiran, perdebatan, dan konflik batin, dicapai kesepakatn klo kita bakal kembali ke Jatinagor menggunakan APV yg dikemudikan seorang anak T.Mesin ITB.., bayangin 1 APV isinya 12 orang… =)
(mungkin untuk masalah ini cuma kita yg dateng kesana aja yg bisa ngerasainnya… ^^)
Pokoknya banyak hal menarik lah yg didapat disana.., mulai dari kita sebagai angkatan termuda yg ada dsana.., dengan jumlah terbanyak dari institusi yg sama (13 orang), yg paling banyak diperhatikan, yg paling banyak dikecengin…, dan yg paling penting.., kita datang kesana dengan membawa nama FK…, yg mulai membuka pikiran anak2 BEM Bandung Raya bahwa anak2 FK tidak ekslusif, asik2 juga, konkret, dan memberikan manfaat tentunya…, bahkan kita diajak untuk ikut kerjasama lagi untuk kedepannya…., misi saya akhirnya tercapai lagi… =), ditambah anak2 FK sudah mulai terbuka jendelanya untuk melihat dunia luar…, tau bagaimana harus bersikap dan belajar memahami orang2 yg punya pola pikir berbeda… ^^
Tiap orang pasti punya cerita masing2 tentang kegiatan ini…, iya kan??? ^^



Bisa berfoto dan tersenyum seusai kegiatan berlangsung…^^

0 komentar: