Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat.


* sebuah persembahan untuk 2007...

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Lingkaran waktu menggerus masa yang kita lalui. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahun berganti. Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Menuju 3 tahun kebersamaan kita dalam satu ikatan keluarga. Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Kenangan terserak. Jejak-jejak kebermanfaatan tertinggal. Noda kesalahan siap terbilas. Memaknai hakikat syukur atas hikmah setiap kejadian.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Waktu tak bisa berulang. Banyak renik kehidupan tercipta tahun ini. 2007 reborn. Untuk kita. Terlahir kembali sebagai sebuah keluarga. Pengalaman pahit untuk semangat pelajaran. Pengalaman manis untuk semangat perjalanan. Kristalisasi hakikat keluarga, pemimpin. Pengabdian. Pengembangan diri. Tak sekedar memiliki. Menghadirkan cinta, kasih sayang. Tak ada lagi kesendirian, hanya kebersamaan. Bukan memanfaatkan, tapi kebermanfaatan. Tak ada paksaan, tapi kesadaran, kebanggaan. Menjadi bagian rumah dan keluarga itu, 2007.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Menuju 3 tahun merasakan manisnya proses pembelajaran. Penempaan diri menjadi dokter. Mensinergiskan heterogenitas menjadi homogenitas. Membangun mimpi. Menggapai asa. Mengumpulkan semangat yang berserakan. Membuat tidak ada menjadi ada. Membuat ada menjadi bermakna. 2007. Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Kelak inilah yang akan kita rasakan ketika menjadi dokter, mengenang masa ini, sekarang.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Hari ini adalah mimpi masa lalu. Masa depan adalah mimpi hari ini.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Hari esok, terbentang dihadapan menunggu untuk dibentuk. Disanalah kita. Sang pemahat yang siap membentuknya ke dalam rupa yang dikehendaki.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Merugi yang hari ini sama dengan hari kemarin. Celaka yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Harus lebih baik.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Sudah sebanyak apa kita belajar? Sudah sekuat apa kita berjuang? Sudah seluas apa kebermanfaatan kita? Jangan sampai menyesal. Karena waktu terasa sangat singkat, nampak sangat cepat.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Superstar. Menjadi bintang, walaupun memang tidak mudah cahayanya, di malam kelam memang kalah dengan rembulan namun mereka menjadi hiasan langit, sehingga langit tampak begitu gemerlap dan mereka menjadi petunjuk arah bagi orang-orang yang tersesat.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat. Tahun berganti.Tapi 2007 tak kan terganti. Tak kan pernah mati. Tak kan pernah padam.

Terasa sangat singkat. Nampak sangat cepat.
2007, SUPERSTAR !!
Salam 2007 !!
belajar, berjuang, bermanfaat, bersatu !!



"...sekumpulan orang2 yg saling mencintai dan saling menyayangi serta saling mengasihi bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota menderita sakit, maka yang lain ikut merasakan hingga tidak bisa tidur dan merasa demam..."

Ya Allah, teguhkanlah hati-hati yang tlah berhimpun, bersatu, dan berpadu ini, teguhkanlah ikatan nya. Kekalkanlah cinta kasih nya. Tunjukilah jalan nya. Semoga hati ini akan terus hidup.

* selamat bertransformasi menjadi individu yg lebih baik.., dan melekat kuat menjadi ikatan keluarga untuk kebermanfaatn yang lebih luas, menciptakan momentum yang akan selalu tersimpan di memori...

.sebuah refleksi.


* foto angkatan perdana, open house @ plasa...


* foto angkatan kedua @ Jonas...
(kiri: design jonas, kanan: design tendra)


* foto angkatan ketiga, olymphiart @ GOR Pakuan..


* foto angkatan keempat, hari batik @ plasa..



- seorang yang berusaha menjadi ketua angkatan yang baik-
//123 :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Sebuah Refleksi: Bukan sekedar romantisme belaka...

(sebuah tulisan untuk kalian yg bergerak bersama untuk kemahasiswaan FK UNPAD dan kebermanfaatan yang lebih baik.., terutama TS #2 atas 10 hari untuk selamanya...^^)

BERAWAL DARI SEBUAH MIMPI...
sebuah harapan yang berbasis rasionalitas yang kuat, hati nurani yg terjaga dan integritas yg mengakar..
untuk sebuah tujuan, sesuatu yg lebih baik, sesuatu yang lebih besar, kebermanfaatan yg lebih luas...



* karena tak hanya sinergis berkontribusi, tapi juga melayani dengan hati.. :)

sesuatu yg akhirnya mengemudikan hati ini untuk sedikit keluar dari hal yg telah terpetakan dalam hidup, tapi semua itu tak berarti dibanding senyum yg terpancar kelak ketika keterbutuhan itu terpenuhi..,ketika banyak hak yang telah tertunaikan.., ketika sebuah kebermanfaatn dirasakan umat...
bukan untuk suatu golongan, bukan untuk sebuah kepentingan...
untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, untuk Universitas Padjadjaran, dan untuk bangsa yg lebih baik...


* DUA jalan, SATU tujuan... ^^

perjalanan dimulai, perjuangan dirasakan, dari titik tolak sebuah catatan kebanggaan di lembar sejarah kemahasiswaan FK UNPAD..., sebuah lembar demokrasi kampus...
pengorbanan, waktu, tenaga, pikiran, materi, menjadi sebuah kolaborasi indah yang menghiasi tatanan masa yang terjadi pada saat itu...
sebuah kesungguhan!! itu yg terpancar, menjadi bukti dan pertanggungjawaban atas semua yang kita sepakati.., bukan satu untuk semua, atau semua untuk satu..., tapi semua untuk kebermanfaatan bersama.. :)


* menunggu kampanye.., menunggu dosen selesai menyampaikan kuliah.. :P


* hiruk pikuk sesaat sebelum kampanye dimulai... :)




* salah satu suasana kampanye, -di 2008-

sangat indah rasanya melihat masih banyak orang yg bergerak tidak hanya untuk dirinya saja.., tidak mementingkan dirinya saja.., dan mau berfikir dan bergerak untuk orang lain.., walau belum tentu mereka berlaku yg sama terhadap kalian...
luar biasa.., disanalah seseorang menemukan nilai kepahlawanan nya.., semoga semuanya terbalaskan dan bernilai baik dihadapan NYa..


* sebuah baligho yg turut meramaikan pesta demokrasi kampus kita..


* proses pembuatan superdani 1...


* gambar yg dijadikan superdani.., -cukup memalukan, he..^^-


* hari perdana launching superdani @ kantin...


* bersama superdani3 sesaat sebelum kampanye di 2006..

dimulai dari tidak ada menjadi ada...
bukan siapa-siapa menjadi sesuatu...
melahirkan sebuah tim, melahirkan ukhuwah, melahirkan keluarga...
yg terbangun atas dasar sebuah pergerakan hati terhadap sebuah nilai ideal yg diyakini...
sama2 menikmati indah nya perjuangan, manisnya pengorbanan, nikmatnya kesabaran dan haru nya keikhlasan...
menapaki jalan panjang sebuah pembelajaran..




* euphoria setelah kampanye di 2007...

semua telah ditetapkan, semua telah ditakdirkan, semua episode kehidupan telah dirancang..,semua kejadian adalah karena izin-Nya, takkan tegak tanpa makna dan hikmah di dalam nya.., sepahit dan se-menyesakkan apapun itu..., semoga hikmah tak sekedar kita dapat dari setiap episode yang ditayangkan-Nya.., tapi bisa kita amalkan hakikat dari apa yang telah kita dapatkan itu...
dan yakinlah bahwa Allah memberi apa yg KITA BUTUHKAN, bukan apa yang KITA INGINKAN..
begitupun sejati nya kita yg selalu ingin menjawab keterbutuhan bukan?? :)


* sebuah dorongan semangat yang terhimpun disaat debat..

Slalu ada pngalaman pahit untk djadikan pelajaran, sbagaimana selalu ada pengalaman manis untuk djadikan semangat perjalanan..
Berhenti sejenak bukan patahkan langkah & menghambat tujuan, gunakan itu tuk mengisi kekuatan & lihat apa saja yang telah dilakukan, segera lepas landas dan teruskan perjuangan !!!
Karena seorang pejuang sejati adalah mereka yang trsenyum dalam kesedihan, tenang dibawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, dan optimis di depan tantangan..!!!
KITA TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI.., KARENA DIAM BERARTI MATI DAN MUNDUR ADALAH PENGKHIANATAN...




* warna-warni, hitam-putih, asam-pahit debat..., yg sama2 kita anggap itu indah.. :)




* nampaknya bukan menjadi debat antara saya dan ribonk... ^^


* ada yg jauh lebih penting diatas semua yg diperdebatkan, PERSAUDARAAN, antara #1, #2, dan KPU...


* sesaat setelah debat usai...


* bersama agen2 pers kampus...

karena kita membawa tujuan yang lebih mulia dan besar..
kuatkan hati, saatnya refleksi diri, dan segera bergerak lagi!!
Cukuplah Allah sebagai penolong dan yang menjadi alasan semua ini.
Mohon maaf atas segala khilaf, terima kasih atas perjuangan dan doa nya... :D
1 tahun kedepan akan menjadi pembelajaran termahal bagi kita semua..
mari kembali luruskan niat dan rapatkan barisan....
"ketika jabatan bukan tujuan dan kuasa bukan impian, takkan ada kata lelah untuk mengabdi... :)"




* kita yang bertahan,memberi dukungan sampai usai...,
menjadi saksi 'perjuangan' di kala itu.... :)


setiap kita boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah.., tapi setiap kita tidak boleh kalah, menyerah pada kelemahan, menyerah pada tantangan dan keterbatasan.., karena ingatlah.., surga bukan kado yg dihadiahkan secara cuma-cuma..., pahit nya perjuangan tak kan sebanding dengan manis nya surga kelak.. :)
kita tak perlu takut, kita tak perlu cemas...
karena kita tak sendiri, tak kan ada keheneningan dalam sunyi
dan rangkulan kebersamaan ini takkan pernah kita lepas, hingga tak ada lagi kata putus asa...
kita akan maju bersama untuk menjawab keterbutuhan yang terdengar dalam gema..
saksikanlah persembahan dari hati yang bercahaya layaknya matahari !!!
sikapi semuanya dengan tak sekedar sabar.., tak sekedar ridha.., tapi bersyukurlah atas setiap kejadian yg telah ditetapkan-Nya...


* hasil operasi semut, pembumihangusan semua media kampanye di hari terakhir kampanye (setelah menikmati sanksi pengurangan 1 hari masa kampanye), -dan akhirnya kena hukuman lagi gara2 kelupaan 2 poster di A2 karena malem nya di kunci.., he...-

masih sangat banyak lahan amal yang bisa kita garap.., masih banyak ruang bagi kita untuk meninggalkan jejak-jejak kebermanfaatan..
harapan itu masih ada... :)
(karena setiap kita adalah orang terbaik yang akan ditempatkan di tempat terbaik..^^)


* malam refleksi, sebuah fase kristalisasi ukhuwah dan kekeluargaan hasil dari proses panjang catatan kecil perjuangan...

teruslah bergerak hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu..
teruslah berlari hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu...
teruslah berjalan hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu...
teruslah bertahan hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu...
tetaplah berjaga hingga KELESUAN itu LESU menemanimu...
(Ust. Rahmat Abdullah -sang Murabbi..^^)

selamat menjawab keterbutuhan berdasarkan kompetensi inti yang kita punya.., jemput momentum itu dan selamat melegenda...


* hanya yang KUAT yang akan BERTAHAN, dan hanya yang BERTAHAN yang akan sampai TUJUAN... :)

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

( sebuah lirik yg meneguhkan TEKAD saya selama masa SMA hingga kini.., semoga TEKAD ini pun MELEKAT KUAT dalam jiwa setiap kita...)

dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman:
'cinta-Ku telah ditetapkan untuk orang yang saling mencintai karena-Ku' (HR.Ahmad)


* bukan sebuah akhir..., karena perjuangan ini tak kan pernah padam...
(like this foto ini.., momentum sejarah nya luar biasa...,
akan selalu mengingatkan pada kalian..)


ana uhibbukum fillah saudara-saudaraku.. ^^


* terima kasih telah jadi bagian dari sejarah hidup saya..,
tak apa kan saya ceritakan ini ke istri, anak, dan cucu saya kelak?? ^^
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Refleksi ujian: lebih memahami hakikat kehidupan.. :)

Kembali bernafas dan berdetak jantung dengan ritme yang kembali normal dan regular kini.., pasalnya, setiap kita baru saja menyelesaikan sebuah episode kehidupan sebagai seorang mahasiswa kedokteran, yakni ujian! mulai dari MDE BHP, PHOP, CRP, EMS (untuk 2008), dan FBS serta SOOCA (ujian lisan) perdana untuk adik-adik 2009. ..

Ujian.., suatu fase yang akan selalu kita hadapi sebagai seorang pembelajar.., berat, jenuh, merepotkan, serta melelahkan memang sebuah proses menghadapi nya, suatu hal yang mau tidak mau harus kita hadapi.., karena bagaimana pun, itulah syarat yg harus kita tempuh untuk bisa menempuh jenjang selanjutnya. Layaknya sebuah game, kita tidak akan bisa berada di level kedua, sebelum menyelesaikan level pertama.

Seperti itulah sifat ujian secara normatif, sebagai salah satu jalan untuk menguji kemampuan, menunjukkan bahwa ujian mempunyai sifat selektif dan kompetitif. Bisa dianalogikan seperti teori "seleksi alam" nya Darwin, Siapa yang dianggap layak, maka berhak untuk menuju tingkat selanjutnya, dan yang tidak memenuhi kriteria, maka harus kembali menjalani “penggodokan”. Ujian juga merupakan bentuk evaluasi dan instropeksi, untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi, sejauh mana hasil dari proses pembelajaran, dan sejauh mana kekurangan yang ada pada setiap kita dalam menjalani proses panjang pembelajaran, secara sadar mengetahui kekurangan nya itu, agar secara sadar juga bisa memperbaiki untuk menjadi lebih baik sebagai bagian dari proses pembelajaran juga.

Ujian, walaupun itu semua ada dalam koridor takdir- Nya, perlu kita sadari pula bahwa semua itu tak lain juga karena karunia dan kehendak Allah SWT.
Tidak dibenarkan seseorang menjadikan “takdir Tuhan” sebagai sebuah alasan untuk meninggalkan usaha karena sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran,

"... sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendir..." (Q.S. Ar Ra'd: 11)

Tidak terlepas dari itu semua, ada satu hal dasar yg mengawali semua proses itu, yakni niat! Perlu kita tinjau kembali niat belajar dan ujian kita.., jangan sampai menyimpang dari hakikat menuntut ilmu yg sebenarnya. Jangan sampai hal yang lumrah membuat kita menjadi salah kaprah. Jangan sampai sifat manusiawi kita hanya mementingkan predikat saja dan lupa dengan hakikat kewajiban mencari ilmu. Adakah niat kita menuntut ilmu untuk mencari Ridha Ilahi, menghilangkan kebodohan dan meninggikan agama Islam?? atau hanya sekedar demi mendapatkan predikat tertentu (naik tingkat, mendapatkan nilai bagus misal..) dan jika kita sudah mendapatkannya, selesai sudah sampai disitu?? Mari kita sama-sama kembali meluruskan niat kita..

“Ya Allah, kalau aku mencari ilmu hanya karena ingin nilai dan mendapatkan kelulusan, jauhkan nilai dan derajat itu dariku. Dan jika aku mencarinya karena takut tidak diluluskan dalam ujian, jangan luluskan aku dalam ujian. Namun bila aku mencarinya semata-mata hanya mencari ridha-Mu, maka jangan cabut cahaya-Mu ini dariku dan ikatkanlah kuat-kuat dalam dadaku”.
Bisakah kita berprinsip demikian?

Episode ujian kuliah yang telah kita jalani ini merupakan bagian kecil dari rangkaian ujian yang lebih besar, yakni ujian kehidupan. Dan kecemasan yang kita hadapi pun akan lebih hebat lagi karena kita dituntut untuk menjalani takdir kita masing-masing yang kita tidak mengetahuinya. Dengan memposisikan diri baina al-Khauf wa al-Roja’- Harap-harap cemas- tidak terlalu pesimis, namun tidak ambisius pula dan selain beramal, kita tak lupa untuk bertawakkal menjadikan setiap kita meminimalisir kegelisahan yang mungkin kita rasakan.

Menangis, terharu, marah, bahagia, menjadi bagian dari emosi yang muncul ketika ujian usai, terlebih ketika kita mengetahui nilai dari ujian yg telah kita laksanakan..., itulah mungkin yg terjadi sesaat setelah ujian di kampus saya.., dan setidaknya memberikan gambaran akan respon dalam penyikapan ujian yg terjadi.., apapun itu..

Saudaraku..., ujian bisa berupa sesuatu yang kita senangi atau bisa juga sesuatu yang kita benci.., sebagaimana firman Allah, yang artinya ,

” Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan “, (Qs. Al-Anbiya : 35).

” Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran ),” (Qs. Al-A’raf : 168).

Dan Allah memberikan ujian itu, semata-mata hanya untuk mengetahui siapa saja hamba-Nya yang beriman, pandai bersyukur dan siapa saja hamba-hamba-Nya yang ingkar.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”
(QS. Al-’Ankabut : 2-3)


Adapun karakteristik ujian yang menimpa manusia, diantara nya:

Ujian adalah kesulitan. Tidak dinamakan ujian bila tidak memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga dengan ujian dan cobaan akan tampak siapa saja hamba-Nya yang beriman dan siapa saja hamba munafik , siapa saja hamba pandai bersyukur dan bersabar. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya,

“ Sungguh aneh orang mukmin itu, seluruh keadaan yang menimpa dirinya dianggap sebagai kebaikan bagi dirinya. Hal seperti ini tidak akan dapat ditemui pada siapapun kecuali pada seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan kemudian ia bersyukur, maka hal itu mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Jika ia mendapatkan kesusahan kemudian ia bersabar, maka hal itu akan mendatangkan sebuah kebaikan bagi dirinya “, (Hr Muslim).

Ujian bukanlah sesuatu yang mustahil bisa dilaksanakan. Andaikata ujian itu mustahil dijalani , maka baik hamba beriman dan hamba munafik akan gagal menjalani ujian.
Sebagimana firman Allah, yang artinya ,

"Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya..." (Q.S. Al Mu'minuun : 62)

Ujian harus seimbang, dalam arti ujian ini bisa membedakan antara hamba beriman dangan hamba munafik. Ujian merupakan hal mustahil bagi hamba munafik bisa menjalaninya. Sehingga hanya orang-orang beriman saja yang sanggup menjalaninya.
Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,

” Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Sekirangnya mereka mengetahui apa yang terkandung didalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku ingin menyuruh melaksanakan shalat, lalu shalat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat bersama orang-orang. Kemudian beberapa laki-laki berangkat bersamaku dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat berjamaan, sehingga aku bakar rumah mereka ,”
(Hr Bukhari-Muslim).

Ujian berlaku terus menerus, sepanjang kehidupan manusia akan selalu diiringi dengan ujian-ujian yang datang dan pergi silih berganti. Dan ujian memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda,

sebagaimana diriwayatkan Sa’id bin abi Waqqash bahwa ia bertanya , ‘Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaanya ?’ Rasulullah bersabda, yang artinya ,“ Para nabi, kemudian orang-orang terbaik setelah mereka dan orang-orang terbaik setelah mereka. Sesorang itu diberi cobaan sesuai dengan agamanya. Jika agamanya kuat maka cobaanyapun berat, namun jika agamanya lemah maka dia diberi cobaan sesuai dengan agamanya. Seseorang hamba tidak akan pernah lepas dari cobaan hingga cobaan itu menghapuskanseluruh dosa-dosanya dan dia dapat berjalan di muka bumi ini tanpa ada dosa sedikitpun”, (Hr Turmudzi dan Ibn Majah)

Dari Fatimah binti Al Yaman ra, …… bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Sesungguhnya manusia yang palin berat cobaanya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka , kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka , kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka ”, (Hr Ahmad, An-Nasa’I dan Al-Hakim).

Saudaraku.., janganlah kita berputus asa , sebagaimana Rasulullah tidak pernah berputus asa walau bagaimanapun beratnya dan susahnya ujian yang dihadapi, jangan sampai kesulitan punya nafas lebih panjang dibandingkan semangat kita untuk mengalahkan nya..

Dari Ibn Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Ketahuilah, sesungguhnya dalam sikap sabar terhadap sesuatu yang tidak engkau sukai terkandung kebaikan yang banyak, sesungguhnya kemenangan bersama kesabaran, pertolongan bersama kesusahan dan kesulitan bersama kemudahan”. (Hr Ahmad).

Merasa sedih, kecewa, itu menjadi fitrah ketika kita mendapat ujian yang tidak menyenangkan (tidak lulus ujian misal..). Merasa jatuh, tidak bersemangat itu manusiawi.., tapi jangan terlalu lama.., karena umat tidak bisa menunggu lama untuk dipenuhi keterbutuhan nya..

Ujian itu bisa jadi sebagai penggugur dosa, yang tanpa ujian itu dosa kita mungkin tidak bisa diampuni, atau ujian itu semata-mata untuk meningkatkan derajat kita dihadapan Allah.., jika kita menyikapi nya dengan syukur, ridha, dan sabar..

"Tidaklah seorang mukmin itu ditimpa kesusahan, kesakitan, kerisauan, malah terpijak duri sekalipun melainkan Allah akan menghapuskan dosanya (selagimana dia sabar)." (HR Bukhari dan Muslim)

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah : 153)

“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96)

”Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik” (QS. Al-Ma´aarij : 5)

Dan yakinlah saudaraku..., bahwa bersama setiap kesusahan datang kemudahan.., itulah janji Allah..

"Oleh itu, maka sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan, bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan."
(Surah Al-Insyirah: 5-6)


Ujian bukanlah akhir.., dan putus asa bukan pilihan sebagai sikap akhir !!!

"..dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir." (Surah Yusuf: 87)

Semua diuji oleh Allah. Di sanalah letak ujian keimanan itu bagi orang-orang yang berfikir. Begitulah hakikat ujian. Saling mengisi dan menerima. Saling menolong dan menguatkan. Saling mengingatkan dalam keimanan.

Saudaraku, syukur, sabar, perjuangan dan pembelajaran tak mengenal kata batas akhir..karena ia akan selalu ada sampai nyawa terenggut dari raga kita.

Saudaraku..., perjuangan masih panjang..., jangan patah karena lelah..., masih banyak ujian-ujian lain yang harus kita hadapi.., sebagai bentuk penghambaan untuk sama-sama bisa menempati surga-Nya kelak...

Mari kita sama-sama BELAJAR, BERJUANG, BERMANFAAT !! Umat menunggu kita.. :D



* satukan hati, pikiran, dan tindakan semata-mata untuk- Nya.., ambil energi positif dan semangat dari lingkunganmu.., karena kita tidak sendiri..., dan perjuangan harus dilanjutkan.. !



* bangkit dan tegakan kepala,muslim yg kuat lebih dicintai Allah dibanding muslim yg lemah
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

2007 untuk BATIK INDONESIA.. :)

BATIK MILIK INDONESIA !! sebuah teriakan kemenangan yang tak lagi tabu untuk dilafalkan sebagai penyaluran rasa memiliki terhadap elemen bangsa, dan lebih luasnya lagi sebagai rasa memiliki terhadap bangsa itu sendiri setelah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia dan akan menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam warisan budaya tak benda oleh keputusan 24 komite.

Budaya benda itu terdiri dari monumen, candi, pemandangan alam dan sebagainya. Sedangkan budaya tak benda atau populer disebut budaya hidup, menurut UNESCO terdiri dari budaya lisan, ceritra termasuk bahasa, seni pentas, tari, wayang, adat istiadat kebudayaan masyarakat, kerajinan tradisional dan semua benda-benda yang terkait dengan alam tersebut.

Batik, citra rasa tinggi yg dimiliki bangsa Indonesia, tak hanya itu, bahkan menciptakan pencitraan jati diri bangsa sebagai bangsa yang berbudaya, serta memiliki filosofi mendalam dan syarat makna akan siklus kehidupan manusia sebagai warisan budaya tak benda dari kemanusiaan.

Mengapa milik Indonesia???

Kain tradisional yg kaya akan nilai budaya tersebut termasuk kerajinan tradisional yang turun temurun di Indonesia. Dan pemerintah pun memberikan perlindungan dan safe guard dengan membuat suatu buku dan panduan pendidikan tentang batik yang disebarkan di sekolah-sekolah. Terlebih Indonesia sendiri memiliki masyarakat batik,industri, pemakainya, budaya dan sejarahnya.

Jadi tak berlebihan, dan wajar, bahkan memang sepantasnya UNESCO mengakui dan meresmikan batik sebagai satu warisan dunia yang dihasilkan dari bangsa Indonesia tanggal 28 September sampai 2 Oktober di Abu Dhabi.

Satu lagi kemenangan bangsa Indonesia yang memang kuat karena fitrah nya, setelah sebelumnya di tahun 2003 UNESCO sudah mengakui wayang sebagai warisan budaya tak benda, diikuti keris, dan semoga untuk selanjutnya angklung bisa mengalami nasib yang sama.

Sebuah gambaran euforia di tanggal 2 oktober ini, bisa dikatakan hari tersebut menjadi "batik day", pasalnya hampir seluruh rakyat Indonesia memakai batik dalam beraktifitas hari itu. Suasana itu pun menjamur di kampus saya, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pun ikut diramaikan oleh suasana tadi, hingga ke angkatan yang saya banggakan, 2007, pun ikut merasakan hal yang sama, dan bahkan hingga kelompok tutorial saya beserta dokter yang membimbing pun lengkap mengenakan batik. Sebuah luapan kegembiraan dan kebanggan tentunya.


* kelompok tutorial DMS # 10, foto hari batik sekaligus farewell untuk dokter pembimbing kelompok kami...

Mengapa itu bisa terjadi??

Bukan karena rasa Nasionalisme yang tinggi saya pikir, karena terlalu idealis dan miris juga ketika mengungkapkan kenasionalisan dengan cara seperti itu, sementara kita tahu bahwa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang baru saja dilantik Kamis (1/10/2009), yang menghabiskan biaya belasan milyar itu ternyata mayoritas belum memiliki nomor pokok wajibpajak (NPWP). Semua gambaran tadi dilakukan semata-mata, atau kemungkinan besar hanya karena RASA MEMILIKI. Rasa kepemilikan akan batik sebagai warisan budaya bangsa, atau terlebih-lebih rasa kepemilikan akan bangsa Indonesia itu sendiri sebagai bagian dari entitas bangsa.




* rasa kepemilikan yang kami tunjukan untuk batik, angkatan, dan bangsa Indonesia...

Itupun rasanya yang terjadi di angkatan saya, semakin mengerucut mungkin rasa kepemilikan yg dirasakan setiap kita, walaupun mungkin ada beberapa orang yg memiliki alasan seperti tadi, tapi diluar itu, saya pikir RASA KEPEMILIKAN TERHADAP ANGKATAN 2007 lah yang akhirnya lebih membawa mereka meramaikan hari itu dengan memakai batik, karena hal itu memang diinformasikan dan diarahkan sebelumnya agar satu angkatan mengenakan batik di hari tersebut. Luar Biasa, 3/4 mahasiswa 2007 mengenakan batik di tanggal 2 oktober, dan foto angkatan menjadi hadiah atas pencapaian itu, dengan tidak mengesampingkan sisanya, karena bukan tidak mau mengenakan batik, hanya memang kebetulan tidak ada batik yang bisa digunakan saat itu. Sebuah kontribusi kecil yang bisa kami lakukan untukmu negeriku.


* " batik day 2007 ", sebuah kontribusi kecil kami untukmu negeriku...


BANGGA MENJADI BAGIAN DARI MU 2007 !!!


Kepemimpinan, sebuah kata yang lumrah , sering diucapkan dan sering di dengar, namun banyak orang belum dapat menafsirkan atau menempatkan maknanya sesuai dengan peran dan posisi sesungguhnya. Kepemimpinan, ibarat sebuah ruang kecil di pojok kehidupan tempat orang memikul perwakilan amanah orang lain. Titik tekan kepemimpinan itu ada pada tanggung jawab. Jadi kepemimpinan itu bukanlah suatu bentuk penghormatan ataupun sebuah kebanggaan, melainkan lebih berupa beban yang perlu disikapi oleh seseorang. Kepemimpinan tidak dicari-cari, tetapi begitu mendapatkan amanah berupa kepemimpinan tersebut , konsentrasinya adalah bagaimana mempertanggung jawabkan tugas-tugas atau amanah yang diberikan itu. Kepemimpinan bukan merupakan sebuah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang.

Satu hal yang mungkin tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan , yakni keadilan. Keadilan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan karena keadilan adalah ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan diantara cita-cita yang ditanamkannya dengan realitas yang berkembang. Keadilan adalah pijakan yang menjadikan keseluruhan hidup berada pada edar keseimbangannya. Kemampuan untuk bersikap adil bertumpu pada kompetensi yang dimiliki seorang pemimpin sesuai bidang dan tingkat keluasan wilayah tanggung jawabnya. Jadi kepemimpinan yang adil semestinya adalah pilihan yang rasional, sudah semestinya kepemimpinan yang adil dilakukan oleh setiap pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan yang dipegangnya.

Namun sayangnya, kebanyakan orang menganggap kepemimpinan telah menjadi mata rantai bagi siklus manipulasi, kolusi dan perselingkuhan politik yang kotor di zaman sekarang ini. Dalam kepemimpinan , pastilah ada satu sosok yang melakukannya, yakni pemimpin. Dan disinilah pemuda, sebagai mata rantai dan tumpuan terakhir penerus cita – cita bangsa, memiliki kewajiban untuk mengubah paradigma masyarakat tentang kepemimpinan dengan membuktikan diri menjadi seorang pemimpin yang dapat memberikan banyak kontribusi kepada bangsa. Memberikan banyak manfaat, lebih menekankan atau menegakkan esensi dibandingkan eksistensi sehingga paradigma buruk masyarakat terhadap kepemimpinan, terutama yang berkembang di Indonesia dapat terhapuskan dan terbentuklah sebuah paradigma baru guna terciptanya keselarasan masyarakat dengan pemimpinnya. Adapun kriteria sosok seorang pemimpin yang baik, yang harus dimiliki para pemuda adalah sebagai berikut:

1. Taat
Seorang pemimpin haruslah merupakan orang yang taat, yakni taat terhadap peraturan pemerintahan, dan taat terhadap peraturan agamanya. Pemimpin yang taat terhadap segala aturan yang dibuat akan menjadi suri teladan yang baik bagi yang dipimpinnya. Pemimipin yang taat terhadap peraturan agamanya akan menjalankan roda kepemimpinannya dengan berorientasi akhirat, sehingga kepemimpinannya tidak keluar dari koridor kepemimpinan yang sehat, dan dapat membawa orang – orang yang dipimpinnya kearah yang yang “sehat” pula.

2. Menyayangi dengan sepenuh hati
Di setiap jenis kepemimpinan, harus ada kasih sayang yang bersih. Yakni kasih sayang yang bertumpu pada kedewasaan dan rasa tanggung jawab. Bukan bertumpu pada hawa nafsu dan kepentingan sesaat, dan bukan pula bertumpu pada kepentingan pribadinya.

3. Berani menunaikan hak orang yang dipimpinnya
Ruang lingkup kepemimpinan , baik itu dalam bentuk kecil maupun besar , sama - sama punya tanggung jawab yang besar untuk menunaikan hak-hak orang yang dipimpin. Kepemimpinan yang tidak ada penunaian hak-hak dengan baik hanya akan menjadi sumber kesengsaraan.

Seorang pemuda (sebagai pemimpin) harus mampu melakukan dua hal sekaligus di berbagai tempat maupun kondisi dan situasi yang ia hadapi setiap saatnya. Pertama menanamkan cita-citanya dan kedua mendorong orang-orang di sekitarnya sedemikian rupa untuk bergerak bersama menggapai cita-cita itu. Karakter pemuda sebagai seorang pemimpin, ialah kecakapannya dalam menempatkan dirinya sebagai seorang pemberi semangat (encourager), motivator, dan inspirator, sehingga dapat mendorong orang – orang di sekitarnya untuk bergerak bersama menggapai cita - cita yang telah ditanamkan yang hasilnya dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh semua pihak baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat.

Kepemimpinan seperti itu harus didasarkan pada kerendahan hati, karena kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, tanpa daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, serta tanpa visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin yang baik.

Karakter kepemimpinan seseorang merupakan hasil dari pendidikan, pelatihan, dan beberapa aspek lainnya yang dipadukan secara sinergi melalui pembelajaran sepanjang hayat, diperkuat oleh daya nalar dan kecerdasan akal budi serta kecerdasan spritual, yang diselaraskan dengan irama kehidupan yang sedang berkembang dan berubah cepat tak menentu seperti jaman sekarang. Jadi seorang pembelajar pastilah seorang pemimpin, tetapi seorang pemimpin belum tentu seorang pembelajar.

Pemimpin yang baik adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya sendiri dan dapat mengelola dan mengendalikan dirinya. Ia juga dapat mengendalikan emosinya, karena dengan emosi yang buruk, setiap pemimpin menguras energi banyak orang dengan membuat mereka cemas, tertekan, atau bahkan marah. Seorang pemimpin yang dapat mengenali dan mengendalikan dirinya akan membuat orang – orang yang berada di sekelilingnya merasa senang, tenang, dan aman, sehingga mereka dapat mempermudah dan bekerja sama dengan baik untuk meraih tujuan yang ditanamkan.

Banyak harapan di pundak tunas bangsa ini, pemuda dituntut memberikan banyak perubahan yang lebih baik kepada bangsa. Semoga dengan terbentuknya karakter pemuda sebagai seorang pemimpin yang baik dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, belajar dari sejarah dan kenyataan saat ini, mereka harus dapat melakukan beberapa hal dalam menjalankan perannya sebagai nahkoda kapal dalam menjalankan roda kepemimpinan bangsa, untuk melahirkan perubahan ke arah positif tentunya, hal yang perlu dilakukan diantaranya:

1. Mencegah terjadinya degradasi perilaku kepemimpinan nasional, yang ditandai dengan maraknya ; saling hujat, saling fitnah, provokasi, pengingkaran kebenaran, saling jegal, menjadi pengadu domba, menjadikan massa pengikutnya setia sampai mati tanpa peduli kebenaran, pokoknya membalas lawan tanpa etika, menjadi pemimpin kharismatik yang memiliki pengikut fanatik. Semua hal tersebut jika sampai terjadi, maka akan mengakibatkan terjadinya degradasi kepemimpinan nasional, yang berdampak pada kehidupan berbangsa ke arah yang buruk, timbulnya perpecahan, hilangnya kepercayaan terhadap pemimpin, dan menjadikan suasana semakin “panas” hingga timbulnya tindakan anarki, dan yang terparah adalah membawa bangsa ini menjadi “chaos”.

2. Mencegah pengikutnya agar tidak melakukan pelanggaran terhadap semua peraturan yang ada, meskipun terhadap peraturan sekecil apapun. Tindakan tegas perlu dilakukan guna membentuk keadaan yang tertib. Hal ini perlu dilakukan untuk membuktikan kesungguh – sungguhan pemimpin dalam menciptakan suatu masyarkat tertib hukum, keadaan yang aman, sehingga tercipta keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Lebih peka ( sensitive ) terhadap aspirasi masyarakat, dimana masyarakat Indonesia memerlukan ketenteraman, kenyamanan dan keadilan. Pemimpin disini tidak hanya memberikan teori saja, melainkan juga harus disertai dengan praktiknya, tidak hanya memberikan janji saja tetapi justru yang terpenting adalah bukti yang harus diberikan kepada masyarakat.

4. Memberikan keteladanan berperilaku, meliputi ucapan, pernyataan, diplomasi, dan sikap dalam menyelesaikan masalah.

Semoga dengan adanya peran optimal pemuda dalam kepemimpinan menjadikan sarana mawas diri kepada diri setiap individu untuk melakukan perbaikan perilaku kepemimpinan nasional agar mampu membawa bangsa Indonesia kejaman baru yang penuh persaingan dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih maju, minimal selangkah lebih maju dibandingkan masa kepemimpinan sebelumnya. Karena sungguh merugi jika hari esok sama dengan hari – hari kemarin, dan sungguh celaka jika hari esok lebih buruk dibandingkan hari – hari sebelumnya. Oleh karena itu, maka pergerakan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik mesti selalu dilakukan.

Pemimpin yang diharapkan dan dibutuhkan bangsa dan negara dalam kondisi saat ini adalah pemimpin yang mampu mengantarkan anak bangsa dari ketergantungan menuju kemerdekaan dan kemandirian tentunya. Banyak berkarya, bersikap positif, banyak memberikan kontribusi ke arah yang lebih baik dan lebih mengutamakan esensi dibandingkan eksistensi. Semua harapan ini perlu diwujudkan oleh seorang pemimpin yang memiliki karakter ideal, dan para pemuda lah yang dituntut untuk dapat meraih itu semua, karena sebagai tunas bangsa, banyak cita – cita bangsa berada di pundak mereka.

Secara disadari atau tidak, sebenarnya tiap - tiap kita ini adalah seorang pemimpin, pemimpin bagi dirinya sendiri, yakni terhadap hawa nafsu yang dimiliki masing-masing individu. Jadi kepemimpinan yang baik itu harus dimiliki oleh setiap orang, karena kepemimpinan itu akan dimintai pertanggung jawaban pula nantinya , bukan hanya oleh manusia saja, melainkan juga oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Dani Ferdian

(sebuah tulisan yang dibuat ketika SMA untuk pemberian penghargaan penulis artikel kepemudaan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda)


* merindukan proses penempaan ketika SMA....


* berusaha menjadi bagian dari pemuda yg membawa perubahan
untuk Indonesia yg lebih baik...
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

“ Basic Soft Skill Mahasiswa Kedokteran “

Dokter adalah seorang cendikiawan yang dalam menjalankan profesinya langsung berhadapan atau berada di tengah masyarakat. Dalam menjalankan profesinya ini, dokter dibekali nilai profesi yang menjadi arahan dalam melakukan segala tindakannya. . Nilai profesi itu antara lain adalah kemanusiaan (humanism), etika (ethics) dan kompetensi (competence).

WHO sendiri pada tahun 1994 telah memperkenalkan konsep dokter ideal yang dikenal dengan five stars doctor atau dokter berbintang lima. Dalam dunia militer saja, kita ketahui bahwa pangkat tertinggi adalah jenderal berbintang empat. Maka konsep five stars doctor sebenarnya ingin menunjukan bahwa dokter harus memiliki kualifikasi dengan standar tinggi melebihi profesi lain karena tanggung jawabnya yang sangat berat.

Konsep five stars doctor mencakup kriteria dokter sebagai health provider, decision maker, community leader, manager dan communicator. Untuk mewujudkan kriteria-kriteria tersebut, selain diperlukannya kemampuan analitis (hard skill) yang didapat dari ruang kuliah, diperlukan juga kemampuan interaksi sosial (soft skill ), yaitu kemampuan-kemampuan tak terlihat yang juga diperlukan untuk meraih kesuksesan.

Adapun soft skill yang perlu dimiliki mahasiswa kedokteran untuk mencapai hal tersebut , diantaranya ialah komunikasi, karena pada umumnya orang yang kita hadapi tidak mempunyai kemampuan telepati. Jadi, mereka tidak bisa membaca apa yang ada di pikiran kita. Maka diperlukan komunikasi untuk menyampaikan pendapat, juga untuk mengerti apa yang diinginkan oleh orang lain. Komunikasi adalah kebutuhan mutlak dalam setiap sisi kehidupan. Profesi apapun, pasti membutuhkan komunikasi dengan orang lain, terutama dokter. Komunikasi penting untuk memberikan informasi kepada pasien, memberikan instruksi kepada perawat, mengurangi ketidakpuasan & stress pasien, serta memberikan emotional support kepada pasien. Dengan terciptanya komunikasi yang baik, maka akan menguntungkan kedua belah pihak. Kemampuan berkomunikasi yang diperlukan tidak hanya komunikasi verbal saja, melainkan dalam bentuk tertulis juga. Di bangku perkuliahan ada beberapa soal dalam bentuk esai, dan kita dituntut pula untuk menulis tugas akhir. Dalam dunia kerja, resep adalah salah satu bentuk komunikasi tertulis bagi seorang dokter.

Berfikir logis, adalah soft skill lain yang harus dimiliki karena untuk menyelesaikan masalah diperlukan kemampuan logika yang baik. Permasalahan (kasus) yang dihadapi di dunia nyata, berbeda dengan soal perkuliahan. Hal ini bukan berarti perkuliahan bukan bagian dari dunia nyata, namun perlu disadari bahwa soal-soal dalam perkuliahan telah di desain untuk belajar. Bobotnya telah ditentukan dalam kurikulum. Sedangkan permasalahan yang nanti dihadapi di dunia kerja cenderung lebih kompleks dan tidak terduga.

Kemampuan bekerja sama, juga diperlukan. Dalam dunia nyata, kita akan sangat sering dituntut untuk bekerja sama.Kerja sama antara dokter dan perawat, serta petugas kesehatan lain, serta kerja sama dalam sebuah tim operasi contohnya. Bekerja sama dengan orang lain tidaklah sederhana, amat penting bagi kita untuk belajar bersinergi dengan orang lain.

Etika adalah hal lain yang diperlukan. Etika adalah belajar membedakan yang benar dan salah, lalu melakukan apa yang benar. Etika kerja adalah keyakinan, nilai dan prinsip yang akan membimbing individu berinteraksi dalam kaitannya dengan pekerjaan dan tanggung jawab akan suatu tugas, yang akan membimbing bagaimana berprilaku. Di dunia kedokteran sendiri ada yang dinamakan kode etik kedokteran.

Kemampuan organisasi pun perlu dimiliki oleh mahasiswa kedokteran, dimulai dari manajemen waktu (karena terlambat beberapa menit saja, nyawa seseorang sudah tidak dapat diselamatkan) hingga kepemimpinan. Kepemimpinan mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling ketergantungan dengan membangkitkan motivasi dan inspirasi. Kepemimpinan menyelaraskan gerak, agar semua potensi berintegrasi, menyatu menuju satu arah dengan komitmen yang tinggi.

Dunia kedokteran adalah dunia yang berubah dengan cepat, tak jarang seorang dokter dituntut untuk menyelesaikan banyak hal dalam waktu yang sebenarnya nyaris mustahil mencukupi. Oleh karena itu mahasiswa kedokteran dituntut untuk memiliki ketahanan menghadapi tekanan. Ilmu kedokteran yang terus berkembang menuntut seorang dokter untuk melakukan pembelajaran seumur hidupnya. Dalam bidang apapun seseorang berkarir , sedikit banyak akan ada hal yang harus dipelajari. Oleh karena itu kemampuan & kemauan belajar harus dimiliki mahasiswa kedokteran.

Dua komponen penting sebenarnya yang mendasari pencapaian karakter tersebut yang dapat mengarahkan pada nilai profesi, yaitu profesionalisme dan kepemimpinan atau manajerial. Profesionalisme menuntut terpenuhinya pelayanan kedokteran yang sesuai dengan standar operating prosedur atau standar pelayanan medis dan standar etika profesi sedangkan kepemimpinan menuntut kemampuan dokter dalam mempengaruhi klien (individu atau komunitas) dengan komunikasi efektif supaya bisa bekerja sama dalam program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dengan tercapainya hal diatas, maka diharapkan seorang lulusan fakultas kedokteran memiliki kompetensi mampu berfikir analitis, berkomunikasi tertulis, bekerja dalam tim, berfikir logis, berkomunikasi lisan, bekerja mandiri, serta memiliki ilmu pengetahuan & teknologi. Yang dengan kompetensi yang dimilikinya itu diharapkan seorang dokter selain melakukan intervensi fisik, juga harus berperan dalam intervensi mental dan sosial di tengah masyarakat. Dokter dalam kiprahnya seyogianya menerapkan trias peran dokter: sebagai agent of treatment, agent of change dan agent of development.


Dani Ferdian
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

(sebuah essay untuk seleksi Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa tingkat wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Wilayah 2)





* The First Generation, ONE BIG TEAM !!!



* gara2 LKMM 2nd generation..
teringat kembali kenangan bersama 1st generation..
bangga menjadi bagian dari kalian...

“ Peran Mahasiswa dalam Organisasi Kemahasiswaan “

Mahasiswa, bukan lagi seorang siswa biasa yang menuntut ilmu di institusi pendidikan (SD, SMP, SMA) seperti yang pernah kita lewati, tambahan kata‘ maha ‘, sebelum kata ‘ siswa ‘ memberikan identitas yang berbeda. Identitas tersebut tidak didapatkan dengan mudah, namun didapatkan dengan perjuangan , letih , dan kesabaran dalam menempuh suatu ujian penjaringan mahasiswa baru. Maka tidak terlalu berlebihan jika menganggap identitas mahasiswa sebagai simbol kemenangan para juara. Mahasiswa yang terpilih memiliki potensi sebagai pemikir, tenaga ahli , professional, sekaligus sebagai penopang pembangunan bangsa.

Disamping itu, mahasiswa juga sering disebut-sebut sebagai ‘ agent of change ‘, calon pemimpin masa depan , pembawa nilai-nilai peradaban, dsb. Banyak perubahan besar , dan nilai-nilai sejarah yang ditorehkan di negeri ini senantiasa menempatkan mahasiswa pada posisi yang terhormat. Kemauan yang keras dan senantiasa menggelora dalam dirinya mampu menular kedalam jiwa bangsanya.

Harapan keluarga, harapan masyarakat, harapan bangsa, harapan Negara, bahkan harapan dunia tertumpu pada pundak mahasiswa. Mahasiswa seringkali dianggap sebagai jembatan nurani masyarakat banyak yang mampu mewakili aspirasi masyarakat.

Oleh karena itu, seiring dengan identitas yang melekat padanya , ada peran-peran yang harus dilaksanakan sebagai konsekuensi logis dan konsekuensi otomatis dari identitas tersebut, mahasiswa dituntut melakukan sesuatu yang seharusnya dikerjakan,untuk semua harapan yang tertumpu padanya.

Dari aspek akademis, tuntutan peran mahasiswa hanya ada satu , yakni belajar !. Karena konsekuensi identitas mahasiswa dalam aspek lainnya merupakan turunan dari proses pembelajaran.Belajar merupakan tugas inti !

Namun, tidak semua hal bisa dipelajari di ruang kuliah atau labolatorium. Sangat banyak hal yang harus kita pelajari diluar itu semua, dan salah satu wadah utama yang menyediakan kebutuhan itu ialah organisasi. Organisasi kemahasiswaan diantaranya, yang dengan luar biasa dapat memberikan kita kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek. Aspek kepemimpinan, manajemen organisasi, team building , networking & human relation dapat kita kembangkan disini. Organisasi juga merupakan tempat kita mengaplikasikan ilmu yang kita peroleh di tempat kuliah.

Organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian yang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan yang dapat diterapkan, dikembangkan , dan diupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat. Diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa.

Apa yang kita lakukan dalam organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah pembelajaran, perjuangan untuk bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Dalam perannya sebagai masyarakat suatu bangsa, mahasiswa juga dituntut untuk peduli, sadar dan merasakan kondisi nyata masyarakatnya yang sedang mengalami krisis multidimensional, serta mengekspresikan rasa empatinya tersebut dalam suatu aksi. Ketika meyakini kebenaran, mahasiswa sejati akan memberi secara ikhlas tanpa pamrih, berjuang sepenuh hati dan jiwa mereka. Daya analisis yg kuat didukung dengan spesialisasi keilmuan yang dipelajari menjadikan kekritisan mereka berbasis intelektual.

Kampus merupakan gambaran dari masyarakat sesungguhnya karena memiliki kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosial dengan masyarakat sebenarnya. Ajang simulasi yang baik bagi mahasiswa untuk mendapatkan bekal ketika benar-benar terlibat dan terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

Mahasiswa seringkali menjadi pemicu dan pemacu perubahan-perubahan dalam masyarakat. Perubahan yang diinisiasi mahasiswa terjadi dalam bentuk teoritis maupun praktis. Contohnya adalah mahasiswa menyususn system organisasi kemahasiswaannya secara desentralisasi (otonomi), di kemudian hari Negara pun memberlakukan system otonomi daerah. Dalam kasus lain, mahasiswa menginisiasi pemilihan langsung presiden mahasiswa, kini presiden Indonesia pun dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia.

Aktifitas kemahasiswaan adalah tahapan dimana seorang mahasiswa menimba ilmu dan pengalaman semasa di bangku kuliah. Aktualisasi dirinya dalam rangka pembelajaran guna diaplikasikan di kehidupan yang akan datang.

Belum pantas seseorang disebut mahasiswa tanpa memenuhi konsekuensi-konsekuensi dari identitas yang melekat pada diri seorang mahasiswa. Pemenuhan keseluruhan konsekuensi identitas tersebut menjadikan mahasiswa memiliki kebermaknaan sebagai mahasiswa, mahasiswa sebenarnya, mahasiswa seutuhnya, bukan hanya sekedar mahasiswa !!


Dani Ferdian
Fakultas Kedokteran Unpad

(sebuah essai untuk seleksi kepengurusan BEM KEMA UNPAD Kabinet Kebangkitan, 2008-2009)


* BEM KEMA dalam kenangan.. :)


* taun depan ke BEM lagi ah.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Jangan sampai hidup kita seperti kereta tua..!!!

” Sesungguhnya kiamat sudah dekat. Dan bulan pun terbelah. Sungguh, saatnya (kiamat) sudah dekat. Dan bulan terbelah. Telah dekat bagi dunia saat perpisahan nya. Sungguh hari ini masih gelap (hasilnya). Sedang besok manusia harus berlomba”

Membaca kata2 tersebut di salah satu buku, selintas membuat saya berfikir, besok manusia harus berlomba, berlomba apa?? Bodoh memang ketika pertanyaan itu muncul.., padahal ketika sedikit difikirkan lebih dalam, kembali tersadar bahwa HIDUP SEJATINYA ADALAH PERLOMBAAN.., setiap manusia berlomba untuk nasib dan kepastian diri sendiri di akhirat kelak..

Sesungguhnya persinggahan akhir itu adalah neraka, sedang yang jadi pemenang dalam perlombaan, adalah mereka yang melenggang ke surga.

Dengan keutuhan makna dan kesungguhan arti.., belum semua kita benar-benar berlomba. Orang-orang berlari mengejar takdirnya, juga harapn-harapan nya. Tapi siapa yang benar-benar BERSUNGGUH-SUNGGUH?? Sebagian hanya menonton.., sebagian bahkan diam dan masa bodoh. Sebagian lagi tertatih, seperti kereta tua yang tak kunjung mengantarkan penumpangnya pada cita-cita..

Berlomba mutu dan beradu cepat, adalah keniscayaan hidup orang2 beriman.., begitulah yang semestinya kita jalani !!

Sepotong hidup hanya sekali datang, sesudah itu secepatnya pergi, bahkan alangkah cepatnya menghilang !! Pagi datang dan segera disapu siang, sore memburu dan tiba2 dilipat malam.

Pernahkah hari-hari kita terasa membosankan?? Rutinitas berjalan dalam ritme yang beku?? Jika hidup kita seperti itu, kemana kita menatap?? Ke masa depan yg gelap, ke masa lalu yang menjadi hantu, atau ke kesejahteraan hidup yang tak juga terengkuh??

GERAK dan pilihan untuk TERUS MAJU adalah prinsip besar yang harus kita pilih, karena banyak hal yg tidak berhasil kita capai, lantaran tidak maksimalnya kita dalam mencari dan mengejar. Cita-cita punya syarat penuainya, begitupun harapan dan keinginan punya harga amalnya.. Dan perlu diingat pula bahwa hidup ini selalu diambang 2 tuntutan...

Pertama, tuntutan untuk terus berkompetisi secara waktu.

” Dan bersegeralah kamu kepada surga Allah, yang luasnya seluas langit dan bumi...”

Ke surga pun mesti bersegera !!! Ini adalah dimensi waktu yang mengajarkan kita soal persaingan mempercepat perolehan modal ke surga dengan memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan. Ini benar2 soal kompetisi menggunakan waktu, bahkan pada dasarnya itu kompetisi dengan usia kita sendiri !

Kedua, adalah soal dimensi kualitas, mutu, bobot dan apa yang harus kita lakukan dengan sebaik mungkin.

” Dan berlombalah kamu dalam kebajikan...”

Perlombaan selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Karena nya, dimensi mutu memberi penegasan bahwa MENJADI CEPAT SAJA TIDAK CUKUP !! Tapi juga harus berkualitas !

Dan berhati-hatilah juga pada 2 hal yang sering membuat orang terlena dan Rasulullah saw sering ingatkan, yakni WAKTU KOSONG dan KESEHATAN.

Sudah seberapa maksimal kita mengerjakan pekerjaan2 kita?? Adakah kita seperti kereta tua?? Yang tak mampu melaju, tak mampu juga memberi rasa nyaman. Ia hanya menarik dilihat sebagai saksi sejarah, bahwa dirinya pernah hadir, mengisi sepotong masa di muka bumi ini.

Hidup seperti kereta tua, hanya memberi ruang pada sisi dokumen sejarah semata. Seperti prasasti bisu, kita pernah ada, hanya itu, tidak lebih !! Menjadi ada memang karunia, sebab kita memang tidak bisa mengadakan diri kita sendiri. Tapi, MENJADI ADA TIDAK CUKUP, KITA ADA KARENA KITA DIPERINTAHKAN UNTUK PUNYA MAKNA !!! Menyembah-Nya, memakmurkan bumi–Nya, berbuat baik terhadap sesama, menahan diri dari gejolak jiwa yang menyimpang, dan begitu seterusnya. Tanpa itu, kita benar2 seoonggok kereta tua!! Semakin bertambah hari semakin tua, kian keropos dan karatan, didera kelemahan yg tak kuasa dihindari, tanpa harus diterpa angin dan ditempa guyuran hujan deras. Kereta tua itu mati oleh dirinya sendiri.

BERGEGAS, BERSEGERA !! Sebab YANG MENANG adalah yang LOLOS DARI NERAKA, dan MASUK SURGA !! Yang lambat, seperti kereta tua tanpa kehendak, tanpa arah dan tanpa tenaga, akan menyesal suatu hari kelak.
Kereta tua adalah hidup yg tak pernah sampai, mimpi yg terlalu sederhana, dan perjalanan cita-cita yang sangat lamban dan tidak menghantarkan..

Di suatu pagi saat perlahan kita buka jendela, angin belum bergerak, dan matahari mulai menyapa, apa yg kita pikirkan??? Adakah kita seonggok kereta tua???


* adakah kita seonggok kereta tua???


* biarlah semangat itu yg terus membakari kita menuju surga-Nya..


* materi yg pernah disampaikan juga untuk adik mentor saya..
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Pengabdian, ”persembahan dari hati yang tak mati....”

” Universitas kita
Padjadjaran tempat bernaung
INSAN ABDI MASYARAKAT
Pembina nusa bangsa
......................................... ”
( Hymne Universitas Padjadjaran )

Sebuah potongan bait hymne Unpad (yg secara tak sadar kadang kita lupa merupakan bagian darinya) diatas secara gamblang maupun tersirat menyatakan bahwa kita (yg kini berstatus sbagai seorang mahasiswa Unpad) merupakan INSAN ABDI MASYARAKAT.

Dunia kedokteran, terutama sebagai dokter yang nanti akan kita geluti pun sangat erat kaitan nya dengan pengabdian, sesuai hakikatnya sebagai insan abdi masyarakat. Dokter bukanlah merupakan tugas profesi, melainkan sebuah tugas suci karena jiwa mengabdi yg tampak di dalamnya, memberikan manfaat yg sebesar-besarnya kepada masyarakat begitu mendominasi, dan justru itulah yang menjadi feel nya.

Pengabdian, satu kata yg mewakili apa yg telah sy sampaikan diatas perlu kita pahami dan kita laksanakan, apalagi keterkaitan kita sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Lalu pengabdian seperti apa???

Mengabdi kepada masyarakat, kelak memang akan ada masa nya ketika kita menjadi seorang dokter, tapi apakah kita harus menunggu sampai masa itu tiba?? Dan apa yg bisa kita lakukan kini sebagai seorang mahasiswa??

Walaupun memang akan ada masa nya kelak kita akan mengabdi kepada masyarakat, tapi sebenarnya jiwa itu bisa kita latih dari sekarang, secara SADAR dan SENGAJA. Balai Pengobatan, bakti sosial, dan kegiatan2 lain yg berhubungan dengan masyarakat memang merupakan sebuah bentuk pengabdian, tetapi luang lingkup pengabdian tidak terbatas pada masyarakat saja, luang lingkup dan proses serta cara nya sangat luas sekali. Sebagai seorang hamba Allah, tentunya pengabdian yg pertama dan utama ialah terhadap Allah swt dengan jalan ibadah kepada –Nya. Sebagai seorang individu, pengabdian bisa kita lakukan untuk diri sendiri, dengan menghargai diri sendiri, mengerjakan tugas pokok, dan terus meningkatkan kualitas diri. Sebagai seorang anak, pengabdian bisa dilakukan dengan menjga perasaan kedua orang tua kita, menjaga amanah keduanya, dan membuat bangga mereka. Sebagai makhluk sosial, dalam lingkup yg paling kecil, pengabdian bisa dilakukan dengan membantu teman yg mengalami kesulitan (apakah itu karena pelajaran, pergaulan dsb.), mulai dari orang2 yg berada di lingkungan terdekat di FK (teman2, karyawan, dosen), masyarakat Unpad, masyarakat Jatinangor, dan lebih luasnya lagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebagai bagian dari tatanan kehidupan, menghargai waktu (dengan datang tepat waktu) itu pun merupakan bagian dari pengabdian, karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan. Pengabdian bisa dilakukan dari hal yg terkecil, bisa kita lakukan dimana saja, dan bisa dimulai saat ini, sekarang!! Kualitas pengabdian kita merupakan bekal untuk dihisab kelak ketika maut menjemput kita.

Pengabdian adalah REALITA, bukan DOGMATIS, maka perlu diamalkan tidak cukup dengan dipahami saja. Lalu apa yg akan kita dapatkan dengan melakukan pengabdian tersebut?? Selain pahala (insya Allah..), semakin banyak kita memberikan sesuatu kepada orang lain, semakin banyak pula kita akan mendapatkan sesuatu (paradox of sharing). Pengabdian bukanlah PENGORBANAN, melainkan KEHORMATAN.

Dan bagi saya, PENGABDIAN ADALAH PERSEMBAHAN DARI HATI YANG TAK MATI....

Dani Ferdian
Kasie. Pengabdian Kepada Masyarakat
Senat Mahasiswa FK UNPAD

(tulisan untuk buletin PKM FK dan buletin Media Informasi FK)


* para pengabdi masyarakat fakultas kedokteran universitas padjadjaran
pikiranmu, hatimu, jiwamu, semangatmu, ragamu, jadikan itu sebuah bentuk ketulusan dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk syukur dan penghambaan pada Nya..
SEMANGAT !!! semoga Allah selalu mempersatukan hati2 kita.., dan selalu menghidupkan hati kita untuk peka dlm memegang amanah Nya.. :)


* Ayo kita tuntaskan semua program kita.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/


Al wajibatu aksaru minal auqoth….

Pernah merasa waktu yg kita punya lebih sedikit daripada kewajiban yg harus kita kerjakan?? Sering rasanya saya mengalami hal seperti ini.., ketika mengatur porsi waktu yg Allah berikan selama 24 jam dlm sehari, 7 hari dlm seminggu, dst.., ketika memberikan keadilan pada kewajiban di angkatan, senat mahasiswa, amanah di kepanitiaan & organisasi lain, amanah sebagai seorang anak yg baik, hak pada tubuh dan diri sendiri.., kewajiban sebagai hamba-Nya untuk terus bisa mengakselerasi diri untuk terus lebih baik..,hak & kewajiban untk mempersiapkan diri menjadi muslim dokter yg handal, dsb..,
Atau justru kita sering merasa sebaliknya?? ketika waktu yg ada lebih banyak daripada sesuatu yg harus kita kerjakan sehingga bosan, bingung harus diisi apa dan akhirnya banyak melakukan hal yg tidak bermanfaat?? jika itu jawaban nya..., silahkan kembali evaluasi diri kita masing2.., karena sya rasa.., ideal nya setiap kita punya permasalahan yg sama dengan apa yg pernah saya rasakan.., apakah itu masalah?? bisa ya, bisa tidak !!

Di satu sisi…, banyak hal yg harus disyukuri.., karena dengan demikian waktu yang Allah berikan tidak sia-sia.., bisa memberikan manfaat untuk orang lain…, dan menambah pengalaman dan memberikan manfaat juga untuk sya pribadi.., semuanya akan terasa indah jika amanah2 dan kebutuhan tersebut tidak saling tumpang tindih dan bersifat linier dengan waktu yg tersedia…, tapi inilah kehidupan…, yg dalam perjalanan nya Allah telah tetapkan skenario2 kehidupan agar hamba Nya bisa lebih kuat lagi setelah lulus dari ujian yg Dia berikan…, apa yg kita hadapi tidak selalu sama dengan apa yg kita harapkan…

Ingin rasanya membelah diri..tapi itu tidak mungkin! Hidup adalah pilihan…, dan tidak semua yg kita harapkan bisa kita wujudkan!!

Bukan masalah ketika kita mampu merumuskan antara waktu dan kewajiban itu menjadi racikan yg sempurna dan menghasilkan energi positif untuk pribadi dan untuk umat.., sehingga tak salah.., waktu yg Allah berikan benar memiliki nilai kualitas yg tinggi di kehidupan kita..
Menjadi masalah ketika kita gagal, atau sulit memanage semua nya.., dan dengan semangat yg rendah dalam upaya kita mengatasi semua itu.., mengakibatkan kewajiban2 tersebut tidak bisa kita kerjakan.., semakin banyak yg terabaikan.., tdk produktif dan mengakibatkan sosial kehilangan nilai manfaat dari diri kita dan dari apa yg seharusnya kita kerjakan.., dan fase ini tak jarang sering saya rasakan dan menjadi ujian untuk pribadi.., kincir angin saya tdk bisa menghalau angin yg coba merubuhkan..

Namun bagaimanapun itu, selama kita berhusnudzan pada-Nya dan dengan upaya semaksimal mungkin yg telah kita kerjakan (bukan karena kelalaian kita..) saya yakin semua akan menjadi indah pada waktunya..., tidak hanya ketika kita merasakan hasil..., tapi ketika kita menikmati proses nya juga...

Masalah membuat kita semakin dewasa.., dan semakin mengaktifkan 'sistem imun' tubuh & pikiran kita untuk menyikapi masalah lain nya.., sehingga pada akhirnya…,sya rasakan angin nya mulai mereda (atau mungkin sama saja.., bhkan bisa lebih besar..) tapi yg sya yakini adalah bhwa kincir angin yg sya buat itu kini lebih kuat sehingga bisa mengubah angin tersebut menjadi kekuatan besar untuk jalanin kehidupan.., apalagi ketika saya sadar bahwa ternyata ada kincir angin lain yg juga menyuplai energi bagi sya untuk terus jalani semuanya....^^

Tidak sulit bagi Nya memberi/mencabut. Jika Dia dengan mudah menghidupkan manusia, bukankah tidak sulit bagi Nya mematikan nya?? Jika dengan mudah Dia memilih manusia untuk memegang amanah Nya, bukan kah tidak sulit bagi Nya menolong??? Maka bersabarlah..., bersabarlah dalam upaya pencapaian keserasian waktu dan kewajiban ini..

Tidak ada kekuatan yg sempurna tanpa kesabaran.., itu yg saya rasakan! Kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya kekuatan bertahan dalam diri seseorang...

”...Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir...”
(Q.S. Al Anfal : 65)

Kesabaran adalah daya tahan psikologis yg menentukan sejauh apa kita mampu membawa beban idealisme , dan sekuat apa kita mampu survive dalam menghadapi tekanan hidup.., dan saya yakin mereka yg memiliki sifat ini, pastilah berbakat jadi pemimpin besar.., seperti firman Allah berikut ini..

”Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (Q.S. As-Sajdah : 24)

Demikianlah kemudian ayat2 kesabaran turun beruntun dalam Al Qur’an dan dijelaskan dengan detail beserta contoh aplikasinya oleh Rasulullah saw, sampai2 Allah menempatkan kesabaran dalam posisi yg paling terhormat ketika Ia mengatakan:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (Q.S Al-Baqarah ayat 45)

Rahasianya adalah karena kesabaran ibarat wanita yang melahirkan banyak sifat lainnya, seperti kesungguhan, kesinambungan dalam bekerja, dan yg sangat penting adalah ketenangan.

Akan tetapi, kesabaran itu pahit..., itulah yg juga sya rasakan.., dan sya fikir semua kita pun pasti beranggapan seperti itu. Bahkan suatu saat, Rasulullah saw pernah mengatakan kepada seorang wanita yg sedang menangisi kematian anaknya,

“ Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada benturan pertama”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Jadi, pahitnya dari kesabaran itu hanya permulaannya. Sebab, kesabaran pada benturan pertama menciptakan kekebalan pada benturan selanjutnya. Kita harus sabar dalam segala hal, dan dengan kesabaran tertinggi tentunya, sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim,

“Sampai akhirnya kesabaran itu sendiri yg gagal mengejar kesabaran nya..”

Akan banyak masalah mungkin yg timbul sebagai efek samping dari ketidaksinkronan antara pemenuhan kewajiban dan waktu yg tersedia ini.. Dan ketahuilah, bahwasanya setiap masalah yg tidak berorientasi pada amal.., maka itu adalah yg memberatkan diri..., oleh karena itu, apa yg sudah dan sedang sya hadapi saat ini, semoga kebaikan dan kekuatan nya bukan untuk diri sya sendiri.., melainkan merupakan rangkaian amal yg menjadi jasa saya bagi kehidupan masyarakat manusia.

Karena nilai sosial setiap kita terletak pada apa yg kita berikan kepada masyarakat, atau pada kadar manfaat yg dirasakan masyarakat dari keseluruhan performance kepribadian kita. Maka, Rasulullah saw berkata:

“ Sebaik-baik manusia adalah manusia yg paling bermanfaat bagi manusia yg lain”

Biarlah itu menjadi alasan saya untuk hidup dan berfikir tidak hanya dalm lingkup diri sya sendiri, mencoba melampaui batas2 kebutuhan psikologis & biologis untuk lebur dalam batas kebutuhan kolektif lingkungan sekitar.., teringat apa yg dikatakan Sayyid Quthb:

“orang yg hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, orang yg hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”

Kaidah tersebut saya rasa tidak saja berlaku bagi kehidupan individu, melainkan juga merupakan kaidah universal yg berlaku bagi komunitas manusia.

Seorang muslim sejatinya adalah sosok yang selalu siap berkontribusi pada setiap keadaan, melakukan perubahan dan memberi perbaikan pada hal apapun, karena keislaman yg dia miliki tidak sekedar mengantarkan nya menjadi seorang yg shalih secara pribadi, tetap juga seorang yg mushlih; PELAKU PERUBAHAN & PERBAIKAN.

Mungkin memang bukan dunia tempat kita istirahat...

Semangat Dan !!! semangat juga saudara-saudaraku..!!! karena kewajiban memang lebih banyak dari waktu yg tersedia...., butuh pengorbanan..., dan dalam makna inilah pengorbanan menemukan dirinya sebagai kata kunci kepahlawanan seseorang...


* rumuskan waktu dan kewajiban kita menjadi racikan yg sempurna untuk kebermanfaatan umat.. :)


* menjawab janji untuk jelasin juga tentang sabar di blog satunya lagi :)
//danfer] http://frinholictea.blogspot.com/