“ Dari hati untukmu negeriku…”


* dari FK Unpad menuju.......


* ..........Forum Indonesia Muda Angkatan VII

(sebuah tulisan yang dihasilkan untuk seleksi Forum Indonesia Muda VII kurang lebih setahun yang lalu, semoga bisa kembali membakar semangat)

Seorang anak manusia biasa yang ingin melakukan banyak hal luar biasa, untuk dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan nya. Belajar untuk terus memperbaiki diri, sebagai bekal untuk meraih tujuan, berjuang sungguh-sungguh hingga bisa memberikan kebermanfaatan. Itulah yang saya coba secara konsisten implementasikan dalam menjalankan segala aktifitas yang saya hadapi. Begitupun dalam aktifitas saya di masyarakat, baik itu di lingkungan kampus, maupun sosial masyarakat pada umumnya.

Di amanahi sebagai Ketua Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad, saya dan teman-teman lain yang saya pimpin berusaha membentuk mahasiswa FK Unpad terdepan dalam memberikan kebermanfaatan berdasarkan esensi pengabdian, Memberikan pemahaman bahwa kita merupakan insan abdi masyarakat. Walaupun memang akan ada masa nya kelak kita akan mengabdi kepada masyarakat, tapi sebenarnya jiwa itu bisa kita latih dari sekarang, secara sadar dan sengaja, dan yang memfasilitasi itu semua ialah kita yang tergabung di seksi PKM ini, dengan berbagai program yang kami buat hingga kita semua sadar bahwa luang lingkup, proses serta cara pengabdian sangat luas sekali, mulai dari kita sebagai seorang hamba Allah, sebagai individu, sebagai seorang anak, sebagai makhluk sosial, dan sebagai bagian dari tatanan kehidupan, sehingga kita sadar bahwa pengabdian bisa dilakukan dari hal yang terkecil, bisa kita lakukan dimana saja, dan bisa dimulai saat ini, sekarang! Dengan memberikan kesadaran bahwa yang kita lakukan tersebut merupakan persembahan dari hati yang tak mati.

Sebagai seorang ketua angkatan mahasiswa FK Unpad angkatan 2007, saya pun berkewajiban memberikan pelayanan terhadap keluarga angkatan saya, karena konsep apapun yang saya dan teman-teman lain buat dan dilaksanakan kemarin, hari ini, hingga yang akan datang akan selalu kembali pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Departemen Universe DKM Asy Syifaa’ FK UNPAD, sarana untuk saya dan teman-teman dalam memperkenalkan Islam secara universal, sehingga mengokohkan kembali nilai-nilai spiritual dan ajaran agama sebagai orientasi dan pedoman kehidupan bangsa/ semua warga masyarakat.

Dan Standing Committee of Human Rights and Peace Center for Indonesian Medical Students’ Activities (SCORP CIMSA) FK Unpad yang mewadahi aktifitas saya di bidang hak asasi, perdamaian, dan kemanusiaan pada saat ini.

Diluar lembaga-lembaga kemahasiswaan yang saya geluti saat ini, Badan Eksekutif Mahasiswa UNPAD, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, serta organisasi-organisasi lain yang pernah saya ikuti dari SMP, SMA, hingga kuliah ini banyak memberikan pelajaran, dan inspirasi dalam mengerjakan aktifitas-aktifitas saat ini. Aktifitas kemahasiswaan yang saya jalani ini merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian yang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan yang dapat diterapkan, dikembangkan , dan diupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat.

Aktifitas kemahasiswaan adalah tahapan dimana seorang mahasiswa menimba ilmu dan pengalaman semasa di bangku kuliah. Aktualisasi dirinya dalam rangka pembelajaran guna diaplikasikan di kehidupan yang akan datang.

Kita sebagai mahasiswa memiliki potensi sebagai pemikir, tenaga ahli , professional, sekaligus sebagai penopang pembangunan bangsa. Disamping itu, mahasiswa juga sering disebut-sebut sebagai ‘ agent of change ‘, calon pemimpin masa depan , pembawa nilai-nilai peradaban, dsb. Banyak perubahan besar , dan nilai-nilai sejarah yang ditorehkan di negeri ini senantiasa menempatkan mahasiswa pada posisi yang terhormat. Kemauan yang keras dan senantiasa menggelora dalam dirinya mampu menular kedalam jiwa bangsanya. Harapan keluarga, harapan masyarakat, harapan bangsa, harapan Negara, bahkan harapan dunia tertumpu pada pundak mahasiswa.

Oleh karena itu, seiring dengan identitas yang melekat padanya , ada peran-peran yang harus dilaksanakan sebagai konsekuensi logis dan konsekuensi otomatis dari identitas tersebut, mahasiswa dituntut melakukan sesuatu yang seharusnya dikerjakan, untuk semua harapan yang tertumpu padanya.

Melihat kondisi bangsa saat ini, banyak permasalahan yang kita hadapi seperti korupsi dan penyalahgunaan kewenangan, kemiskinan dan pengangguran, rendahnya mutu pendidikan, kriminalitas dan kerawanan sosial, konflik dan kekerasan, keretakan nasional dan ancaman disintegrasi bangsa, ketergantungan pada dominasi asing, kelemahan kepemimpinan, dan kerusakan etika dan budaya, ditambah permasalahan masyarakat nya yang bersifat psikologis berupa rasa cemas dan putus asa, psikososiologis berupa sifat hina dan malas, sosioantropologis berupa jiwa pengecut dan kikir, ekonomis dan politis berupa jerat utang dan sominasi kekuatan asing (imprealism).

Untuk menjawab keterbutuhan berdasarkan masalah-masalah tersebut, perlu dilakukan upaya perbaikan guna bisa menghadirkan Indonesia seperti visi besar yang saya harapkan, yakni terwujudnya masyarakat madani yang berhasil mencapai kesatuan politis dan spiritual. Masyarakat berperadaban tinggi dan maju yang berbasiskan pada nilai-nilai, norma, hukum, moral yang ditopang oleh keimanan dan memiliki mental yang tangguh.

Lalu upaya apa saja yang dilakukan untuk mengarah ke pencapaian harapan tersebut? Disadari atau tidak, saya pribadi merasakan bahwa kita telah, sedang dan akan terus memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta, sehingga kita memiliki keterarahan spiritual. Energi keterarahan spiritual ini yang akan kita arahkan untuk mengarahkan spiritualitas bangsa sehingga masyarakat ini mengalami ketergugahan spiritual secara masif. Kita pun telah, sedang dan akan terus membuka pemikiran kita kepada kebenaran hikmah dan ilmu sehingga merasakan ketersadaran pemikiran. Energi kegundahan dan kegelisahan yang lahir dari ketersadaran pemikiran akan kita gunakan untuk menggedor struktur kesadaran bangsa ini sehingga mereka sadar akan hak dan kewajiban mereka dan memperjuangkan kemulian harga diri mereka. Kita pun telah, sedang dan akan terus membiasakan diri dalam pertarungan ide, pergumulan gagasan dan perkelahian wacana sehingga kita mampu memformulasikan teori-teori serta rumus-rumus solutif atas berbagai permasalah masyarakat kontemporer yang dibangun di atas basis rasionalitas yang kuat dan konsep yang tangguh. Kita pun telah, sedang dan akan terus terjun langsung berinteraksi dan berpartisipasi dengan masyarakat sehingga kita mengenal betul seluk beluk permasalahan mereka. Kita tidak akan pernah membuat benteng dengan mereka apalagi menjadi musuh mereka. Kita mencintai mereka jauh melebihi cinta kepada diri kita. Kita telah, sedang dan akan terus membangun struktur pergerakan yang tangguh, kokoh dan solid dalam aspek aktifitas dan personilnya, menjadi garda inti yang menggerakan bangsa ini.

Sebagai seorang mahasiswa, untuk memenuhi harapan tersebut, hal utama yg harus dikerjakan sesuai peran nya ialah belajar. Karena konsekuensi identitas mahasiswa dalam aspek lainnya merupakan turunan dari proses pembelajaran. Belajar merupakan tugas inti. Karena kontribusi mahasiswa terhadap masalah-masalah kebangsaan merupakan efek samping positif dari proses pengembangan diri mahasiswa itu sendiri.

Nilai-nilai dari apa yang telah, sedang, dan akan terus kita perjuangkan ini saya dapati dalam kehidupan kampus, karena kampus merupakan gambaran dari masyarakat sesungguhnya karena memiliki kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosial dengan masyarakat sebenarnya. Ajang simulasi yang baik bagi mahasiswa untuk mendapatkan bekal ketika benar-benar terlibat dan terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

Untuk mentransformasikan nilai tersebut menjadi sebuah kebermanfaatan, perlu adanya gerakan. Gerakan mahasiswa tidak selalu identik dengan aspek politik saja, tapi juga integral seluruh sisi hidup kemahasiswaan. Kalau ada mahasiswa berkontribusi di bidang penalaran, atau pengabdian masyarakat, itu juga bisa. Dan untuk memberikan kebermanfaatan kepada lingkungan terdekat, sesuai peran dan kapasitas saya sekarang, dominan saya akan bergerak di bidang pengabdian.

Sebelum mengembangkan lingkungan/daerah sekitar tempat tinggal/kampus, maka perlu dikembangkan pula sumber daya sebagai eksekutornya sehingga ide-ide yang ada bisa terakselerasi menjadi sebuah tindakan nyata.

Oleh karena itu, sesuai bidang saya di PKM (pengabdian kepada masyarakat) maka hal-hal yang akan dilakukan diantaranya melakukan pencerdasan sosial terhadap mahasiswa FK, pelatihan keterampilan skill medis untuk turun ke masyarakat (P3K, BLS, Balai Pengobatan, dsb), pembuatan buletin (berisi informasi kesehatan terhadap masyarakat kampus dan cerita inspiratif), Inisiasi Rumah Dunia (sebagai tempat pembinaan sosial terintegrasi dan berkesinambungan bagi mahasiswa FK, Unpad, dan masyarakat pada umumnya), Jatinangor Project (community development terhadap desa-desa yang ada di Jatinangor, melibatkan semua mahasiswa FK), kurikulum sosial (mengunjungi lembaga-lembaga sosial yang ada di Bandung dan Sumedang secara serentak, berkontribusi sesuai dengan kapasitas kita sebagai seorang mahasiswa FK untuk dapat memberikan manfaat di bidang kesehatan), Inisiasi crisis center (mengkoordinasikan dan mensinergiskan tim penanggulangan bencana agar lebih tanggap dalam memberikan bantuan), kegiatan sosial besar (penyuluhan, balai pengobatan, bakti sosial, khitanan massal, bedah minor, screening katarak, fogging, pasar murah, dsb, yang dilakukan selama beberapa hari, dengan tempat yang telah dikoordinasikan dengan pemerintah supaya tepat sasaran), Advokasi JAMKESMAS untuk warga sekitar, jalinan kasih (memberikan bantuan baik secara finansial maupun jasa bagi pihak yang setelah melalui penelusuran, dinilai sangat urgent untuk menerima sebuah bantuan), donor darah by request (donor darah, sekaligus pendataan sukarelawan yang darah nya mau didonorkan jika ada yang memerlukan), mengatasi gizi buruk untuk anak-anak di daerah sekitar, wali pohon (penanaman sekaligus pemeliharaan terhadap pohon yang kita tanam di daerah yang membutuhkan), dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait serta siap menjawab keterbutuhan.

Di angkatan, yang dilakukan ialah mengakselerasi peningkatan kualitas diri mahasiswa, pengoptimalan akademik, kebersamaan, dan penguatan ikatan hati, agar bisa bersama-sama secara kolektif memberikan kebermanfaatan hingga hasil yang dirasakan bisa lebih maksiamal.

DKM Asy Syifaa’ dengan melakukan pengkajian terhadap isu-isu terkini yang beredar di masyarakat, serta SCORP dengan berbagai kegiatan charity nya semakin mewarnai aktifitas-aktifitas yang memberikan kebermanfaatn untuk masyarakat, untuk bangsa ini kelak kedepan nya.

Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, semoga aktifitas-aktifitas ini membuat kami menerapkan trias peran dokter kelak untuk kedepannya, yakni sebagai agent of treatment, agent of change dan agent of development. Sehingga bisa membentuk personal yang baik (moralitas), sosial (rasa empati), core competence & manajerial, strategis, dan open mind.

Bangkitlah Negeriku !!!



* anggota FIM VII, UNPAD!


* bersama teman sekamar...


* kelompok focus group discussion...



* kelompok 2, outbond...


* forum indonesia muda, sebuah kata, sebuah cerita, sebuah karya, untuk mu Indonesia...


* FIM Bandung, mari wujudkan plan of action nya.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

0 komentar: