Oleh: Dani Ferdian (Menteri Dalam Negeri BEM KEMA Unpad)

14 Maret 2002, menjadi tonggak dan bukti sejarah bahwasanya elemen kemahasiswaan Unpad pernah -sedang, dan akan terus- berhimpun dalam wadah yang bernama Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran (KEMA Upad). Berangkat dari kesadaran dan keterbutuhan dari masing-masing lembaga kemahasiswaan fakultas dan UKM akan pentingnya organisasi kemahasiswaan tingkat universitas (setelah sejak tahun 1996 organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas mengalami kekosongan), maka deklarasi KEMA Unpad tersebut menjadi sebuah catatan kebanggaan di lembar sejarah kemahasiswaan Unpad.

Kema Unpad sebagai organisasi mahasiswa menjadi wadah mahasiswa Unpad dalam mengembangkan diri ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian. Organisasi mahasiswa mempunyai peran luhur dalam membentuk mahasiswa untuk siap mengabdi kepada masayarakat dengan segala potensi dan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, diperlukan struktur yang efektif dalam meregulasi kemahasiswaan guna memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran tersebut.

8 tahun usia KEMA Unpad saat ini, 8 kali pergantian kepengurusan, dengan berbagai dinamika yang turut mengiringi perjalanan nya. Mungkin saat ini belum semua lembaga kemahasiswaan bersatu kompak, perbedaan adalah keniscayaan, tidak selalu harus dihilangkan, karena bisa jadi itu sebuah kekayaan. Yang harus dibangun dalam polarisasi adalah kematangan dalam gerakan dan kesiapan untuk berbeda. Mengelola perbedaan, bukan mematikan nya. Mampu mengubah keragaman menjadi sumber kreativitas kolektif.

Secara kelembagaan, semua elemen mahasiswa mempunyai peran yang sama, hanya saja metode yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan karakter lembaga kemahasiswaan itu sendiri. Tak bisa dipungkiri, berbagai warna mencirikan setiap elemen di Unpad, tapi bukan satu hal yang mustahil ketika kita dapat mewujudkan warna-warna tersebut menjadi satu kesatuan indah layaknya pelangi.

Unpad berada pada urutan ke- 2 setelah UGM, dari segi kuantitatif dan ruang garap lembaga kemahasiswaan yang ada di dalam nya. Dengan 16 fakultas, yang terdiri dari program S1 berjumlah 16 (F.Kedokteran, F.KG, F.Farmasi, F.Keperawatan, F.TIP, F.Pertanian, F.Peternakan, F.PIK, F.Sastra, F.IKOM, F.ISIP, F.TG, F.MIPA, F.Psikologi, F.Hukum, F.Ekonomi), dan 5 untuk program D3 bentuk tambahan dari 5 Fakultas (PAAP (F.E), PAA (F.ISIP), D3 F. MIPA, D3 F.Sastra, D3 Agronomi (F.Pertanian), D3 F.IKOM), dengan total 21 lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

Serta ada 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas dibidang olah raga, olah rasa, dan olah jiwa yang jumlahnya akan terus berdinamisasi.

Kondisi tersebut menggambarkan potensi besar Unpad, jangan sampai kondisi tersebut malah menciptakan fragmentasi internal, tidak jelasnya positioning gerakan mahasiswa, serta kurangnya sinergisitas antar lembaga kemahasiswaan tersebut.

Melihat kondisi KEMA Unpad kekinian, berdasar pemaparan pansus stugov 2009-2010, serta hasil musyawarah mahasiswa bulan Februari 2010, maka didapat beberapa point permasalahan yang dihadapi KEMA Unpad saat ini, yakni:

1) Kurangnya partisipasi dan peran aktif mahasiswa.
2) Kurang sinergisnya pergerakan kemahasiswaan terutama dalam program-program yang
beririsan.
3) Pembinaan kaderisasi yang belum baik.
4) Permasalahan keuangan yang belum rapi dan terbagikan secara adil dan merata.
5) Adanya sistem organisasi yang belum terintegrasi dengan baik.

Berdasarkan analisis masalah tersebut, terdapat 2 inti permasalahan, yakni sistem keorganisasian yang belum baik dan permasalahan sumber daya manusia. Sistem keorganisasian ini berkaitan erat dengan konsepsi pemerintahan mahasiswa yang ada di Kema Unpad yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap sumber daya manusianya.

Pemerintahan Mahasiswa (student government) Kema unpad merupakan tuangan keteraturan ide besar guna mengoptimalkan potensi besar tadi untuk menghasilkan ledakan kebermanfaatan.

“Jangan sampai kita mundur lagi, padahal sudah ada keputusan yang ditetapkan sebelumnya.”
Stugov bukanlah hal yang baru, melainkan sudah ada sejak didirikannya KEMA Unpad, hanya saja pada kenyataannya, sistem tersebut belum berjalan secara optimal sehingga dibutuhkan perbaikan guna menjadikan nya lebih baik dan bisa dirasakan kebermanfaatan nya . Sebuah sistem yang baik dan ideal bagi KEMA Unpad, tentunya yang sesuai dengan kultur dan karakteristik UNPAD itu sendiri. Semua upaya yang dilakukan ini tak lain untuk menjadikan sesuatu yang lebih baik, menjadikan KEMA Unpad menjadi jelas dimata setiap elemen, mempunyai tata kelola organisasi yang rapi, dan untuk Unpad yang lebih baik. Menuju Unpad SATU.

Perlu adanya hubungan yang saling menguatkan antar elemen KEMA Unpad. Lembaga kemahasiswaan tingkat universitas seperti BEM U, BPM U, dan UKM, sedangkan di fakultas seperti BEM F, BPM F, dan UKM F, serta HMJ di tingkat jurusan perlu memiliki gerakan bersama untuk mewujudkan tujuan yang sama, tidak berjalan sendiri-sendiri. Student Government adalah upaya dalam mewujudkan hal tersebut.

Student government, dalam bentuk organisasi mahasiswa, harus menghargai dan menyerukan moralitas dalam gerakannya (mencerminkan sebuah gerakan moral). Dan dalam konteks perumusan dan penyelesaian berbagai permasalahan nya, khususnya dalam pemerintahan mahasiswa itu sendiri harus berdasarkan basis kajian keilmuan, hal ini mencerminkan intelektualitas dalam bergerak. Stugov pun dalam geraknya menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan, baik kampus maupun negara. Pemerintahan mahasiswa harus membuka keran selebar-lebarnya untuk bisa memberikan kontribusi dalam pengkajian kebijakan yang ada di kampus maupun pemerintahan nasional, dan harus mampu mengimplementasikan nya dalam konteks pemerintahan mahasiswanya, yakni pengontrolan dan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemegang kekuasaan pemerintahan mahasiswa. Stugov pun harus bersifat independent, tidak terpengaruh kepentingan kelompok tertentu terutama di luar mahasiswa. Stugov merupakan keberanian gerakan mahasiswa yang akan menjadi bahasa perjuangannya. Gerakan nya mempunyai hak dan kesempatan yang sama dengan pihak manapun, memiliki prinsip kesetaraan.

Adapun model-model Student Government (Pemerintahan Mahasiswa) yang ditawarkan dari hasil kongres maupun pra sidang beberapa hari yang lalu ialah sebagai berikut:



Model-model diatas ialah alternatif solusi untuk menjadikan Unpad lebih baik, fokusnya bukan pada model sebenarnya, melainkan dari KEBUTUHAN. Berangkat dari keterbutuhan setiap elemen KEMA Unpad, analisis permasalahan berdasarkan hal tersebut, lalu merefleksikan nya pada model mana yang paling sesuai, paling memenuhi keterbutuhan-keterbutuhan itu.

Dan semoga Sidang Istimewa yang akan diselenggarakan tanggal 22-23 Mei 2010 nanti akan menjadi sarana bagi setiap elemen KEMA Unpad dalam menjawab keterbutuhan nya, melalui pengerucutan dan pengesahan model stugov mana yang paling sesuai dan paling besar aspek kebermanfaatan nya. Hal ini bisa terwujud ketika setiap elemen KEMA mau berkontribusi dalam mewujudkan itu.

HIDUP MAHASISWA !!

- departemen dalam negeri BEM KEMA Unpad -
“lebih dekat, lebih bermanfaat…”






* sebuah transformasi hati dalam melayani, sinergisasi dalam kontribusi...
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/