Bantu saya mendirikan shalat yang baik kawan..



Kembali teringatkan. Cukup tertegur, tertampar mungkin, ketika sebuah masukan, sindiran halus, bahan intropeksi yang walau pelan ucapnya, dalam maknanya. Disuatu sore dalam kajian ilmu, ta'lim rutin.

Mengenai shalat (walau saat itu kajian utamanya tentang Al Qur'an). Ditanya tentang amalan pertama yang akan dihisab. Jelas lah jawaban nya adalah shalat. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist rasul:

“Amal yang pertama kali dihisab bagi seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya yang lain. Dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya yang lain.” (HR. Ath-Thabrani)

Lalu shalat seperti apakah yang baik itu?? sempat terfikir saat itu ialah shalat yang khusyuk, dengan memahami bacaan shalat salah satunya. Ya, memahami bacaan shalat. Cukup terhentak ketika kembali mengingat akan hal itu. Pasalnya, hampir 21 tahun saya terlahir kedunia, dan mulai dari usia sekitar 5 tahunan orang tua saya mengajarkan saya mengenal Allah dengan shalat, tapi tak semua bacaan shalat saya pahami sampai sekarang.. T_T, astaghfirullah..., ya Allah.., ampuni hamba yang lemah, yang kecil ini.. T_T (kembali mengingatkan hal yang sempat terlupakan untuk selalu diperbaharui lebih baik)

Memang, jika kita hanya menilai dari pertimbangan fiqih semata, setau saya arti bacaan shalat tidak termasuk rukun shalat, tidak termasuk syarat sahnya shalat, juga tidak termasuk kewajiban shalat, bahkan sunnah-sunnah shalat pun tidak. Sehingga bila ada seorang yang shalat tanpa pernah paham apa yang diucapkannya, asalkan bacaannya benar, tentu shalatnya sudah sah secara fiqih. Dan konsekuensinya, kewajiban shalat atasnya telah gugur, sehingga dia tidak perlu melakukan shalat lagi.
(tolong koreksi jika saya salah... ^^')

Namun coba kita sama-sama telaah dari sisi lain,secara pendekatan maknawi sungguh sangat merugi dan terasing orang yang shalat tapi tidak paham apa yang dibacanya. Pasalnya, shalat ialah dialog antara seorang hamba dengan tuhannya. Secara bahasa, shalat adalah doa. Dan doa itu adalah lafaz yang diucapkan untuk meminta sesuatu. Bisakah kita membayangkan tentang seseorang yang berdoa memohon sesuatu,namun dia tidak pernah mengerti apa yang diucapkan, aneh bukan?

Selama belum bisa memahami bacaan shalat seutuhnya, bagaimana ketika kita melafazkan bacaan shalat kita benar-benar menghadirkan makna bacaan itu sepenuh kesadaran??

Ya Allah, lagi-lagi ampuni hamba yang lalai ini,yang mungkin sering menyia-nyiakan shalat, satu waktu dimana kita langsung menghadap Allah, satu waktu dimana seharusnya kita benar-benar menundukkan diri sambil memuji keagunganNya dan merasa semakin hina dan tak berdaya di hadapanNya, sementara Allah menatap langsung ke hadapan wajah kita. Satu waktu dimana seharusnya kita memohon ampun di setiap bungkuk, sujud dan duduk bersimpuh, berserah diri. Sudahkah shalat kita seperti ini??
Ampunilah kami yang belajar dan mencoba menumbuhkan semangat untuk terus berbenah ini, mencoba meningkatkan kualitas shalat kami.

Hampir 21 tahun, sudah cukup terlambat memang, tapi tak ada kata terlambat untuk berbenah. Semoga anak-anak saya kelak sudah diajarkan ini sejak dini, oleh ibunya paling tidak, mengenal Allah, mendekatkan diri pada Nya, lewat shalat dan pemahaman akan bacaan nya. Mungkin, seandainya saya belum hapal dan paham akan arti bacaan shalat, generasi penerus saya yang mungkin nanti akan dengan fasih dan cerdas nya melantunkan ini pada guru ngajinya. Semoga, jadikan ini doa ya Allah.

Kita harus belajar! ya, berbenah, meningkatkan kualitas itu. Menjadikan shalat sangat berarti dengan memahami maknanya dan khusyu' menjalankannya.

Memulai dengan belajar untuk mengerti kata demi kata lafaz bacaan shalat. Mulai dari takbiratul ihram, doa istiftah (iftitah), bacaan surat Al-Fatihah, bacaan ayat-ayat Al-Quran setelah surat Al-Fatihah, lafaz bacaan tatkala ruku', i'tidal, sujud, duduk antara dua sujud, tahiyat awal dan tahiyat akhir. Dan semoga media tulisan ini menjadi pelipatganda, media pencerahan, pengingat, intropeksi dan akselerasi setiap kita yang ingin sama-sama belajar. Semoga bisa menjadi sarana itu.

Mari kita mulai... :D (dengan semangat tinggi hanya karena Allah.. ^^, bismillah, insya Allah..)

Takbiratul Ihram ---> ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar)

Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).

Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)

Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).

Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)

Surah Al- Faatihah.
Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya.
Subhaanallaah.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam)

Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)

Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin
(KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

Ihdina, asshiraathal, mustaqiim ---> berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)

Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka)

Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)

Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :

1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
---> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
---> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan sesekali beliau berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama ruku'nya hampir mendekati lama berdirinya.

2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.
(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh)
--> Riwayat Muslim

3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu,
(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).)
anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii riwaayah
(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku tunduk)
wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.
(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)
(HR. Ad-Dharuquthni)

Lalu I'tidal.
Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,
"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida, hu
(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya)

Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah memperhatikan kamu.

Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)

Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)

Lalu sujud.
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.

1. Subhaana, rabbiyal, a'laa
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.

2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)

3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh
(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)

Duduk antara dua Sujud.
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.

Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan :
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii
(Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)

At-Tasyaahud.

Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.

Assalaamu 'alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat Allaah, dan berkatNya.

Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh.

Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah.

Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu.
Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.
(dalam riwayat lain: Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah)

ada yang mengatakan, karena beliau telah wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu 'alannabiy.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi.

Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.

Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Cara Mengucapkan Salam.
Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.

"Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya : Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya), sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum warahmatullaah (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."

Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua).

Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan :
Assalaamu 'alaykum warahmatullaah, dan pada salam yang kedua beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum.

Ya inilah, salah satu upaya. Jalan kemudahan bagi kita di dalam berusaha khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata, karena begitu nikmatnya shalat itu.

Ya, inilah shalat, amalan pertama yang dihisab kelak. Yang perintahnya telah Allah tunjukkan dalam firman Nya.

Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thahaa : 20)

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah : 43)

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu. Sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj : 77)

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

Dalam hadist pun Rasulullah bersabda:
“Allah telah mewajibkan atas umatku pada malam isra’ mi’raj 50 kali shalat, maka aku selalu kembali menghadap-Nya dan memohon keringanan sehingga dijadikan kewajiban shalat 5 waktu dalam sehari semalam.”
(HR. Bukhari dan Muslim, Shahih)

Itulah shalat, yang harus didirikan dalam kondisi ringan maupun berat.
Tak dibenarkan setiap kita meninggalkan shalat, sebab syari’ah tidaklah mempersulit umat islam untuk melaksanakan ibadah pada Tuhannya. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut.

Allah berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. AL-Baqarah : 2). Dan, “Allah tidak hendak menyulitkanmu.” (QS Al-Maaidah : 6)

Ya, itulah shalat, disanalah nilainya sebagai pembeda, sebagai ciri orang yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah:
“Kitab (Al-qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman pada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kpd ereka.” (QS. Al-Baqarah : 2-3)

Jika ada sarana pembersih diri, penghapus dosa, maka salah satunya ialah dengan shalat.

Sebagaimana hadits: dari Abi Hurairah ra. Rasulullah bersabda: “Shalat lima waktu dan shalat jumat, dari shalat yang satu ke shalat yang lainnya, adalah sebagai penghapus dosa yang terjadi di waktu antara keduanya, kecuali dosa besar.”

Shalat pun mencegah dari hal yang keji lagi munkar, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ankabut : 45
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,, yaitu Al-kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar”.

Orang yang senantiasa menjaga shalatnya, insy Allah dapat menumbuhkan rasa cinta, takut dan malu kepada Allah, sehingga dapat mencegah diri dari dosa.

Sifat kikir dan keluh kesah, itupun dapat kita hindari dengan mendirikan shalat. Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat Al-ma’arij : 19-23:

“Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakannya”.

Itulah sarana yang Allah sediakan bagi hambaNya untuk mendekatkan diri kepadaNya. Itulah obat hati, yang dapat menyinari hati, menyucikan diri, melapangkan hati, mendatangkan ketenangan dan ketentraman dalam hati, serta keselamatan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mendirikan nya. Ya, itulah shalat!

Shalat. Sarana penempa,pembangun dan pelatih kedisiplinan diri, menumbuhkan ketaatan dan ketundukkan dalam hati serta meningkatkan ketakwaan.

Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, tentunya kita pun tahu, bahwasanya shalat juga mempunyai manfaat bagi tubuh secara medis. Jadi selain bermanfaat untuk bathin, shalat juga baik bagi tubuh.

Namun, sudahkah kita sungguh-sungguh mendirikan shalat kita??

Bantu saya mendirikan shalat yang baik kawan..
Bantu saya memperbaharui iman saya yang kumuh ini....

Semoga Allah memberikan kita hidayah dan menjadikan kita orang-orang yang beribadah kepada-Nya dengan sepenuh penjiwaan...


* shalat dzuhur berjamaah @ masjid Asy Syifaa' FK Unpad..


* ayo para ustadz, ajari saya untuk terus memperbaiki diri..^^
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Tuntaskan Perubahan!

Ditengah hujan, perjalanan menuju Bandung saat itu. Dari kaca helm full face saya yang cukup gelap ditambah tetes-tetes air yang membasahi, mata ini tertarik untuk memperhatikan pengendara motor di depan saya, karena jaket yang dikenakan nya bertuliskan " TUNTASKAN PERUBAHAN".

Tuntaskan Perubahan! Ya, kata-kata itu yang cukup menarik dan mendapat sedikit perhatian buat saya. Membaca kata itu membuat saya teringat akan saudara-saudara saya di KAMMI, karena " Bergerak, Tuntaskan Perubahan !" pernah menjadi jargon mereka.

Tuntaskan perubahan!
Bergerak tuntaskan perubahan!
Perubahan!
Sesuatu yang memiliki karakter yang dinamis dan terus bergerak. Dan disadari atau tidak, karakter itu relevan dengan situasi saat ini. Sadarkah kita dengan terjadinya begitu banyak perubahan di sekitar kita ataupun di sekililing kita?? Masih ingatkah dengan perubahan besar yang dibawa pada saat reformasi 1998??

Lebih dari itu, perubahan tidak saja terus terjadi,namun juga kecepatannya semakin meningkat. Hal itu membuat apa yang kita anggap wajar saat ini dalam waktu yang sangat singkat, bisa berubah menjadi tidak wajar.

"Nothing endure but the change" (tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri). Perubahan akan terus nampak walau terkadang atau bahkan seringkali tidak memberi dampak. Lalu mungkinkah kita menuntaskan perubahan??

Bergeraklah! Karena diam berarti mati dan mundur adalah pengkhianatan!
Teruslah bergerak ibarat air yang terus mengalir, walaupun ada hambatan air pantang menyerah untuk mencari celah untuk bergerak. Teruslah bergerak ibarat angin yang berada dalam suatu ruangan, dimana bila angin itu terus diberi tekanan maka kembali akan melahirkan perubahan. Dunia pun bukanlah makhlukNya yang diam tak bergerak. Dunia senantiasa bergerak dan tumbuh ke arah-arah tertentu.

Oleh karena itu, strategi kita dalam bergerak, dalam berjuang pun harus memiliki ciri perubahan, bahkan dengan kecepatan yang kadang teramat tinggi. Fenomena ini adalah manusiawi. Karena sepanjang regulasi tersebut diambil oleh manusia, sepanjang itu pula kemungkinan terjadi perubahan. Hanya Allah SWT yang mampu mengambil regulasi yang kokoh.

Rekonstruksi gerakan untuk melakukan perubahan-perubahan yang mendasar sangat mendesak untuk dilakukan.

Segeralah beranjak, segeralah bergerak kawan! Jemputlah peran kita sebagai seorang agen perubahan.
" Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain."

Kita memerlukan pemuda seperti Musa, yang ketika Allah memerintahkannya untuk pergi menyelesaikan Fir’aun, dia tidak berkata “bagaimana mungkin? Dana saja tidak punya..” atau “bagaimana mungkin? Kursi saja masih sedikit..” atau “ah..kitakan masih kecil..nantilah kalau sudah 20 persen”. Musa tidak mengajukan syarat logistik ataupun jumlah massa untuk melakukan perubahan. Musa tidak peduli apakah ia memiliki konstituen atau tidak, yang Musa peduli adalah perintah Allah harus segera dilakukan, perubahan harus segera diperjuangkan!

Bergerak tanpa ilmu memang sebuah kekonyolan. Al Qur'an dan Hadist adalah pedoman, landasan pacu kita untuk bergerak, melakukan perubahan.

Jangan berhenti untuk bergerak atau tergilas oleh berkembangnya dan berubahnya jaman ini. Jangan berhenti bergerak karena kelamahan setiap kita, karena Allah selalu bersama. Teruslah bergerak untuk menuntaskan perubahan, semoga ALLAH akan melahirkan pemimpin masa depan menuju masyarakat yang madani.

Bergerak tuntaskan perubahan. Semoga masih ada harapan!


* sayang jika perubahan berlalu begitu saja, atau bahkan terarah menjadi keburukan, dan disinilah peran setiap kita, untuk memanfaatkan momentum perubahan menjadi kebaikan, menuju kebermanfaatan..


* mari sama-sama belajar, untuk bergerak, untuk mengubah..
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

KONTEMPLASI KERIANGAN

bulir-bulir keceriaan yang mengalir
senyuman yang merekah
canda yang mewarnai
tawa yang membuncah
disertai semangat yang terus menggeliat

sinergis dalam sebuah formulasi
kristalisasi amanah
daur ulang energi
beternak mimpi, gagasan, harapan, asa
bertumbuh, dengan memberi

mencelup sebuah catatan kusam
tetesan keringat
api amarah
benang kusut kesalahan
serta benteng keangkuhan

menjadi tetes air ditengah ketandusan
sepoi angin dalam kegersangan
titik cahaya yang mewarnai hitam kelam kegelapan
maaf

melantun pada sebuah melodi
dalam anggukan hangat
binar mata ikhlas
getar hati yang memendam
syukur
terima kasih

ada hati
ada kehidupan
ada kontribusi

mahkota kehormatan
persembahan dari hati yang tak mati
pengabdian

bukan ritual
bukan ceremonial
matikan harapan untuk kata perpisahan
lupakan romantisme pelepasan

sejatinya ini bukan akhir dari ikatan
tapi euphoria penyambutan

untuk
teman
sahabat
calon rekan sejawat
keluarga

karena ini bukanlah akhir,
tapi awal dari perjuangan bersama
sebuah kontemplasi keriangan
yang pernah dan akan kita rasakan

rasa yang tersipu malu
yang menemani
dimanapun kita

-untuk kalian yang mengubah kerut dahi menjadi lipatan senyum-
(berbagi gambar untuk berbagi keriangan)


* gerakan bawah tanah kita sebelum staffing... :P

* forming, kumpul perdana di kosan galon (yang kini ditempati bagus), masih ingatkah?? ^^

* sebuah deklarasi... ^^

* proker perdana H + beberapa menit setelah dilantik, sekaligus pemasukan uang kas perdana saat itu.. :)

* simulasi BLS @ dept anastesi RSHS.., gaya ya.. :P

* open house kemahasiswaan 1.. (loh kok ada foto ayu ya... ^^'), si bro yang punya hajat saat itu... :)

* contoh foto sesaat setelah penyuluhan.. :P

* buka puasa bersama... ^^

* ke kosan galon lagi setelah buka bareng.. ^^'

* rencana naik kereta domba buat bantu korban gempa sumbar malah nyasar di stasion Bandung.., he..he... ^^'




* jalan-jalan (dalam arti yang sesungguhnya jalan) keliling Bandung.. ^^'

* foto dengan muka kusam setelah lelah seharian jalan... -_-


* open house kemahasiswaan 2...

* berbagi di panti tuna grahita @ magang day.. :)


* kita dan balai pengobatan ciwidey.. :D



* untuk buku kenangan senat, dan untuk kenangan kita kawan.. :D

* makan di salman...

* menghabiskan uang kas untuk es krim...


* es teler 77... (bukan es teler 24 kan, he.. :P )


* dan berakhir tuntas di rumah nenek, hampir tepat menghabiskan 1 juta.., heu.. ^^', hedon pisan.. :P



* pembagian sertifikat, sekaligus serah terima jabatan.. berakhirnya kekuasaan PKM 2009, dan dimulainya kekuasaan swasta 2010.., he.. :p

* pembubaran senat mahasiswa 2009.. :D


*selamat menyatukan kekuatan saudaraku.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/


Sedikit bercerita tentang perempuan...

Berangkat dari sebuah pembicaraan dengan seorang teman....
Mengingat emansipasi yang diusung di era kekinian, memandang bahwa perempuan menuntut untuk disamakan dengan laki-laki pada era kekinian..
masih perlukah??
padahal Allah telah dengan sangat adil nya menetapkan sesuatu sesuai pada porsinya..,
padahal Allah telah memutuskan sesuatu dengan neraca keseimbangan nya..
padahal Allah telah menetapkan fitrah setiap kita..

tak perlu bingung, tak perlu mencari, tak perlu menuntut, berjalanlah pada hakikatnya setiap kita diciptakan...
bukan melalui sebuah pembenaran tapi sebuah kebenaran..

sudah menjadi fitrahnya bahwasanya seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi perempuan, Allah Ta’ala berfirman:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “(mereka; maksudnya, Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik).
(QS An-Nisaa’/ 4:34).


Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian, sebaik-baik penciptaan. Dan Dia telah menjadikan hambanya itu berpasang-pasangan. Lelaki dan wanita yang saling memerlukan, saling membutuhkan. Sebagian yang lain menjadi pelengkap kepada sebagian yang lain.Masing-masing ada kekurangan dan kelebihan nya. Masing-masing memiliki peran, hak dan tanggung jawab sesuai fitrahnya.Dan sesungguhnya kemuliaan manusia dihadapan Allah ialah semata-mata sesuai tingkat ketaqwaan nya.

Tak ada diskriminasi atau perendahan nilai dan kualitas terhadap perempuan dalam Islam. Yang ada hanyalah penjagaan untuk pemuliaan. Menanggapi terhadap siapapun yang merasa bahwa Islam memperlakukan perempuan secara tidak adil, yang selalu dinilai lebih rendah dibandingkan laki-laki, yang dianggap tak bisa memiliki karir setinggi laki-laki, tak boleh menjadi pemimpin dsb, tahukah kita bahwa Allah telah memberikan banyak kelebihan terhadap wanita sesuai fitrahnya??

Syarat untuk wanita masuk syurga begitu mudah.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita yang mengerjakan solat 5 waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya. " (HR Abu Nuaim)

Sementara Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita solehah lebih baik dari 1000 lelaki yang tak soleh. Dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu maka ditutupkan baginya 7 pintu neraka dan dibuka 8 pintu syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab. "

Siti Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Tidaklah seorang wanita yang haidh kecuali haidhnya merupakan kifarah bagi dosa2nya yang telah lalu. Dan pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi 'ala kulli hal wa astaghfirullaha min kulli zanbin" maka Allah menetapkan baginya bebas dari neraka, dengan mudah melalui sirat, aman dari siksa bahkan Allah mengangkat ke atasnya derajat 40 orang syuhada apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. "

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah S.W.T . Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja,Taat kepada Allah dan RasulNya, serta taat kepada suami.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau pandang dia maka dia menggembirakan, bila engkau perintah dia taat, bila engkau tiada dia menjaga hartamu dan menjaga pula kehormatan dirinya. "

Ada sebuah riwayat bahwa pada zaman Nabi S.A.W. ada seorang lelaki yang akan berangkat untuk berperang di jalan Allah. Dia berpesan kepada isterinya, "Wahai isteriku ... janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali.

Secara kebetulan ayahnya menderita sakit... maka wanita tadi mengutus seorang lelaki menemui Rasulullah S.A.W. Baginda bersabda kepada utusan itu, "Agar dia taati suaminya. " Demikian pula wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali sehingga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumahnya.

Maka ayahnya meninggal dunia tetapi dia tetap tidak melihat mayat ayahnya. Dia tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi yang berbunyi, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan ketaatannya kepada suaminya. Dalam riwayat yang lain mengatakan bahwa Allah turut mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.

Inilah sebenarnya perkara yang menyebabkan wanita diridhai oleh Allah bukan dalam persamaan hak seperti yang dimasa kini banyak digaungkan.

Wanita begitu dimuliakan nya dalam Islam.

Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan, di ampunkan 2000 kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon ampun baginya dan Allah mengangkat 1000 derajat untuknya. "

Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah yang Maha Indah di akhirat nanti, tetapi bagi Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang istiqamah menutup auratnya.

Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan rasulnya. Hanya saja kita kurang mengetahui kemuliaan dan kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehingga pada masa kekinian mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak dihargai. Latah untuk turut melambungkan persamaan hak seperti di barat.

Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.

Itulah wanita dengan segala kemuliaan nya, itulah akurasi yang tepat dalam setiap keputusan Allah akan fitrah penciptaan sesuai peran, hak, dan tanggung jawabnya.

Tak hanya sampai disitu, kemuliaan Allah terhadap perempuan mengalir deras ketika mereka memasuki tahap menjadi seorang ibu.

2 rakaat solat wanita yang hamil lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. Wanita yang hamil dapat pahala puasa disiang hari dan pahala ibadah dimalam hari. wanita yang bersalin dapat pahala 70 thn solat dan puasa serta setiap kesakitan pada satu syarafnya, Allah memberi satu pahala haji. Sekiranya wanita meninggal dunia dalam masa 40 hari selepas bersalin ia dikira sebagai mati syahid.

Wanita yang menyusui anaknya akan mendapatkan 1 pahala dari setiap tetes susu yang diberikannya. Wanita yang menyusui anaknya yang menangis maka Allah memberi pahala satu tahun pahala solat dan puasa. Jika wanita menyusui anaknya hingga 2. 5 thn, maka malaikat dilangit mengabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.

Seorang ibu yang menghabiskan waktu malamnya dengan tidur yang tidak selesai karena menjaga anaknya yang sakit, mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan di ampunkan oleh Allah seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

Salahkah jika dimasa kekinian ada perempuan yang hanya bercita-cita menjadi istri dan ibu yang baik?? apakah dianggap konvensional??

Sekali lagi, sungguh luarbiasa kemuliaan Islam terhadap perempuan. Untuk wanita yang terjaga. Tapi untuk wanita yang ingkar, murka Allah sangat nyata.

Dalam peristiwa Isra Mi'raj, Nabi telah melihat ke dalam syurga yang mana Allah masukan wanita ke dalam syurga 500 tahun lebih awal dari suami mereka, tetapi bila melihat ke dalam neraka Nabi mendapati 2/3 dari penghuninya adalah wanita. Oleh karena itu takutilah kita semua akan ALLAH...

Tak kan ada kemuliaan tanpa penjagaan, tanpa ikhtiar, tanpa pembekalan, tanpa pemahaman..

Adakah yang kurang sehingga kita meminta lebih??
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan??


* Seorang yang menjadi Madrasah pertama bagi saya....
Ia adalah warna tinta kehidupan yang mewarnai jiwa...
Muliakan lah ia ya Allah...

"Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapa mu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Ya Rabbi, kasihanilah mereka kedua-duanya, sebagaimana mereka berdua telah menyantuni aku waktu kecil. "
Q.S. Al Isra' 23-24.


*semoga adik saya kelak bisa jadi akhwat paripurna.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/