Jangan sampai hidup kita seperti kereta tua..!!!

” Sesungguhnya kiamat sudah dekat. Dan bulan pun terbelah. Sungguh, saatnya (kiamat) sudah dekat. Dan bulan terbelah. Telah dekat bagi dunia saat perpisahan nya. Sungguh hari ini masih gelap (hasilnya). Sedang besok manusia harus berlomba”

Membaca kata2 tersebut di salah satu buku, selintas membuat saya berfikir, besok manusia harus berlomba, berlomba apa?? Bodoh memang ketika pertanyaan itu muncul.., padahal ketika sedikit difikirkan lebih dalam, kembali tersadar bahwa HIDUP SEJATINYA ADALAH PERLOMBAAN.., setiap manusia berlomba untuk nasib dan kepastian diri sendiri di akhirat kelak..

Sesungguhnya persinggahan akhir itu adalah neraka, sedang yang jadi pemenang dalam perlombaan, adalah mereka yang melenggang ke surga.

Dengan keutuhan makna dan kesungguhan arti.., belum semua kita benar-benar berlomba. Orang-orang berlari mengejar takdirnya, juga harapn-harapan nya. Tapi siapa yang benar-benar BERSUNGGUH-SUNGGUH?? Sebagian hanya menonton.., sebagian bahkan diam dan masa bodoh. Sebagian lagi tertatih, seperti kereta tua yang tak kunjung mengantarkan penumpangnya pada cita-cita..

Berlomba mutu dan beradu cepat, adalah keniscayaan hidup orang2 beriman.., begitulah yang semestinya kita jalani !!

Sepotong hidup hanya sekali datang, sesudah itu secepatnya pergi, bahkan alangkah cepatnya menghilang !! Pagi datang dan segera disapu siang, sore memburu dan tiba2 dilipat malam.

Pernahkah hari-hari kita terasa membosankan?? Rutinitas berjalan dalam ritme yang beku?? Jika hidup kita seperti itu, kemana kita menatap?? Ke masa depan yg gelap, ke masa lalu yang menjadi hantu, atau ke kesejahteraan hidup yang tak juga terengkuh??

GERAK dan pilihan untuk TERUS MAJU adalah prinsip besar yang harus kita pilih, karena banyak hal yg tidak berhasil kita capai, lantaran tidak maksimalnya kita dalam mencari dan mengejar. Cita-cita punya syarat penuainya, begitupun harapan dan keinginan punya harga amalnya.. Dan perlu diingat pula bahwa hidup ini selalu diambang 2 tuntutan...

Pertama, tuntutan untuk terus berkompetisi secara waktu.

” Dan bersegeralah kamu kepada surga Allah, yang luasnya seluas langit dan bumi...”

Ke surga pun mesti bersegera !!! Ini adalah dimensi waktu yang mengajarkan kita soal persaingan mempercepat perolehan modal ke surga dengan memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan. Ini benar2 soal kompetisi menggunakan waktu, bahkan pada dasarnya itu kompetisi dengan usia kita sendiri !

Kedua, adalah soal dimensi kualitas, mutu, bobot dan apa yang harus kita lakukan dengan sebaik mungkin.

” Dan berlombalah kamu dalam kebajikan...”

Perlombaan selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Karena nya, dimensi mutu memberi penegasan bahwa MENJADI CEPAT SAJA TIDAK CUKUP !! Tapi juga harus berkualitas !

Dan berhati-hatilah juga pada 2 hal yang sering membuat orang terlena dan Rasulullah saw sering ingatkan, yakni WAKTU KOSONG dan KESEHATAN.

Sudah seberapa maksimal kita mengerjakan pekerjaan2 kita?? Adakah kita seperti kereta tua?? Yang tak mampu melaju, tak mampu juga memberi rasa nyaman. Ia hanya menarik dilihat sebagai saksi sejarah, bahwa dirinya pernah hadir, mengisi sepotong masa di muka bumi ini.

Hidup seperti kereta tua, hanya memberi ruang pada sisi dokumen sejarah semata. Seperti prasasti bisu, kita pernah ada, hanya itu, tidak lebih !! Menjadi ada memang karunia, sebab kita memang tidak bisa mengadakan diri kita sendiri. Tapi, MENJADI ADA TIDAK CUKUP, KITA ADA KARENA KITA DIPERINTAHKAN UNTUK PUNYA MAKNA !!! Menyembah-Nya, memakmurkan bumi–Nya, berbuat baik terhadap sesama, menahan diri dari gejolak jiwa yang menyimpang, dan begitu seterusnya. Tanpa itu, kita benar2 seoonggok kereta tua!! Semakin bertambah hari semakin tua, kian keropos dan karatan, didera kelemahan yg tak kuasa dihindari, tanpa harus diterpa angin dan ditempa guyuran hujan deras. Kereta tua itu mati oleh dirinya sendiri.

BERGEGAS, BERSEGERA !! Sebab YANG MENANG adalah yang LOLOS DARI NERAKA, dan MASUK SURGA !! Yang lambat, seperti kereta tua tanpa kehendak, tanpa arah dan tanpa tenaga, akan menyesal suatu hari kelak.
Kereta tua adalah hidup yg tak pernah sampai, mimpi yg terlalu sederhana, dan perjalanan cita-cita yang sangat lamban dan tidak menghantarkan..

Di suatu pagi saat perlahan kita buka jendela, angin belum bergerak, dan matahari mulai menyapa, apa yg kita pikirkan??? Adakah kita seonggok kereta tua???


* adakah kita seonggok kereta tua???


* biarlah semangat itu yg terus membakari kita menuju surga-Nya..


* materi yg pernah disampaikan juga untuk adik mentor saya..
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

5 komentar:

juhe mengatakan...

berat kang, intinya cuma hidup itu bermakna kan?
saya lebih suka tulisan yang sebelum - sebelumnya =)

danfer mengatakan...

banyak intinya fit.., jangan gara2 yg saya BOLD dan diperbesar jadi kayak itu aja intinya.. :)

iya deh.., ntar saya bikin lebih ringan lagi..

jzkllh masukan nya.. :D

intan mengatakan...

GOOD!! ^^ Cepat dan berkualitas, ya..
Ust Hervy pesen: yang penting bukan jadi apa kita saat ini. Tapi lebih penting adalah bagaimana kita mengoptimalkan diri kita.

Ahmad Meiyanto W U mengatakan...

bahasanya c ckup berat.(tp gak pernah y klo ngomong sberat itu bahasanya dan,,,^^)
tp bagus dan isinya,,,klo ky kereta tua,,,gak cuma lambat,,tp gampang "keropos" dan "dimakan rayap".jgnkan kualitas utk berlomba, secara kuantitas aja "bensin" nya bisa bocor terus,,,^^
allahua'lam

danfer mengatakan...

iya2...
tar saya ringanin tulisan nya.. ^^
he..he... :D